I read the book with interest: Nurhamin has clearly done a great deal of careful statistical work in preparing his work. åÑDr. Simon Philpott (Senior Lecturer in International Politics Faculty of Humanities and Social Sciences Newcastle University, United Kingdom) Buku ini memadukan pengalaman, kemampuan dan pergulatan batin menjadikan tulisan ini sangat istimewa membangun khasanah pengetahuan demokrasi lokal khas Indonesia. åÑYessy Yatty Momongan (S.Th, M.Si (Ketua KPU Provinsi Sulawesi Utara) Kita berpikir kritis, bahwa demokrasi itu berpihak pada rakyat. Demokrasi prosedural kerap menjadi objek empuk bagi para pemodal. Penulis mewanti-wanti untuk tidak terjebak logika dan imajinasi bahwa proses transisi akan selalu menuju arah yang lebih baik. åÑBeni Pramula (Ketua Umum DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Pembuktian empiris secara kuantitatif dapat memberikan alasan rasional terjadinya percepatan dan perlambatan demokrasi pada tingkat lokal. This book is well worth the read! åÑArum Perwitasari (Kandidat Doktor Leiden University, Netherlands) Argumennya padat dan cukup berani. Demokrasi bangsa ini setengah kosong atau setengah penuh. PR kita untuk mencari solusi praktik demokrasi yang pas. åÑSurya Chandra (Dosen Fakultas Hukum UNIKA Atmajaya) Dengan sistem pilkada serentak yang akan dilaksanakan dapat membawa iklim demokrasi menuju sistem pemerintahan daerah yang lebih baik ke depannya. åÑH. Munasir, SE (Ketua Umum Persatuan Masyarakat Riau Jakarta) Karya Dr. Nurhamin memperkaya pengetahuan demokrasi. åÑHj. Sri Rukmini, SH. M.I.Kom (Pensiunan Cevron)
Politics & current events