Berkat kecerdasan dan ketekunannya, hanya dalam beberapa tahun Royan telah menduduki posisi penting dalam jajaran petinggi harakah Islamiyah yang digelutinya. Tetapi saat kariernya tengah menanjak, Royan justru memutuskan keluar!
Novel otobiografi ini menarasikan Islam underground dengan jujur. Latar belakang penulis yang pernah bersentuhan langsung dengan gerakan bawah tanah membuat kisah di dalamnya begitu hidup dan nyata. Novel ini patut dibaca untuk memahami satu dimensi dari Gerakan Islam di Indonesia.
"Sangat menggugah! Membuka tabir sebuah gerakan yang mengklaim kebenaran hanya ada di pihaknya." -Herry Muhammad, GATRA
Mataharitimoer (MT) adalah nama pena dari Eddy
Prayitno. Lahir di Jakarta, 14 Juni 1971. Ia menulis novel
ini sebagai sebuah jawaban atas pertanyaan rekan-rekan
sepergerakannya, yang menanyakan kenapa ia keluar dari pergerakan bawah tanah yang hampir sepuluh tahun ia geluti.
Buku kedua Mataharitimoer, berjudul Guru Kehidupan: Belajar Hidup Kaya dari Si Miskin, diterbitkan oleh
Penerbit Literati, pada Januari 2010. Buku Ketiganya ada-
lah Ekspedisi Walisongo yang diterbitkan oleh Equalcore,
pada Februari 2011. Bulan Juni 2011 ini, MT menerbitkan
bukunya yang berjudul Bang Namun dan Mpok Geboy,
sebuah buku yang dikemas dari kumpulan serial Betawi
Begaye di blognya http://mataharitimoer.
di LSM ICDW (Indonesian Center for Deradicalization and
Wisdom), sebuah lembaga konsultatif bagi para mantan
aktivis gerakan radikal (underground) yang berusaha untuk kembali berdamai dengan dirinya, masyarakat, dan negara. LSM ini juga melakukan penelitian dan penerbitan seputar tema radikalisme, pendidikan pesantren, dan kearifan lokal budaya nusantara.