Permintaan bawang merah relatif stabil dan cenderung mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Permintaan yang stabil dan cendrung naik menjadikan komoditas bawang merah sebagai salah satu komoditas potensial yang akan menguntungkan jika dikembangkan dalam skala usaha yang besar. Minat petani cukup kuat untuk membudidayakan tanaman bawang merah, namun dalam proses pengusahaannya masih ditemukan berbagai kendala, baik kendala yang bersifat teknis maupun ekonomis.
Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut, terutama yang bersifat teknis guna menghasilkan bawang yang bebas residu bahan kimia, maka dilakukan pembudidayaan tanaman bawang merah secara organik yang menggunakan input sarana produksi yang organik berupa; penggunaan pupuk kandang, penggunaan biokompos organik rumah tangga, penggunaan pupuk hayati (Trichoderma sp.), dan penggunaan biochar.
Harapannya, budi daya tanaman bawang merah organik, dapat dilaksanakan dengan harapan stabilitas produksi terjaga dan terbebas residu bahan kimia. Selanjutnya dengan buku ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan keterampilan para pembaca dalam budi daya tanaman bawang merah organik.
Selamat membaca dan semoga sukses.
Suhaili, lahir di Tiwu Buak, Kelurahan Jontlak, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah pada tanggal 31 Desember 1966. Merupakan anak pertama dari Ayah Muhsin (Alm.) dan Ibu Siti Aisyah. Pada tanggal 5 Mei 1995, penulis menikah dengan Hj. Jaenab dan dikaruniai dua orang anak yaitu Utami Naufa Aulia Ukmana (Putri), dan Muhamad Amirudin Faroby (Putra). Pada tahun 1981 penulis menyelesaikan Sekolah Dasar (SD) di SDN 1 Jontlak Kecamatan Praya Tengah, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 3 Praya tahun 1984. Kemudian pada tahun 1998 penulis menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Nahdatul Wathan Mataram dan mengambil Jurusan Budidaya Pertanian. Pada tahun 2008 penulis mengikuti pendidikan S2 pada Program Magister Pengelolaan Sumber Daya Lahan Kering Universitas Mataram.
Penulis adalah Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di Kanwil Provinsi Nusa Tenggara Barat dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2006, dan pada tahun 2007 menjadi Widyaiswara Kabupaten Lombok Barat sampai tahun 2008. Kemudian pada tahun 2009 dipercayakan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sebagai Kasubid Penilaian dan Evaluasi Jabatan Fungsional di Badan Kepegawaian Daerah Kabapaten Lombok Barat.
Pada tahun 2012 menjabat sebagai Kepala Bidang Tanaman Pangan/Holtikultura pada Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat. Dan pada tahun 2017 menjadi Sekretaris sekaligus PLT pada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lombok Barat. Selanjutnya pada tahun 2019 menjadi Sekretaris dan PLT Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lombok Barat. Kemudian pada tahun 2020 sampai dengan sekarang diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Widyaiswara Ahli Madya pada Balai Pelatihan Pertanian dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat.