Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan teknik studi literatur dan observasi langsung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi penanggulangan stunting melalui sosialisasi, edukasi, dan konseling perbaikan nutrisi, pola asuh serta PHBS dapat dilakukan dengan mengoptimalkan peran dari berbagai pihak seperti pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan. Pemerintah perlu meningkatkan program gizi nasional, serta melakukan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat tentang pentingnya nutrisi, pola asuh dan PHBS yang baik. Tenaga kesehatan perlu memberikan konseling dan edukasi kepada orang tua atau pengasuh tentang pemberian ASI, pemberian makanan bergizi, serta cara memasak dan menyimpan makanan yang baik dan benar.
Dalam hal ini, peran masyarakat juga sangat penting dalam memberikan dukungan pada program pemerintah, serta mengembangkan program-program kreatif dan inovatif seperti kegiatan pengolahan makanan sehat dan kegiatan olahraga yang dapat meningkatkan kesehatan dan nutrisi anak. Dalam upaya penanggulangan stunting, perlu adanya sinergi antara berbagai pihak agar program-program yang dilakukan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Dalam kesimpulannya, strategi penanggulangan stunting melalui sosialisasi, edukasi, dan konseling perbaikan nutrisi, pola asuh serta PHBS adalah upaya yang perlu dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan. Dengan melibatkan pemerintah, masyarakat, dan tenaga kesehatan, diharapkan dapat menurunkan angka stunting di Indonesia dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan.