The Secret of Santet

A. Masruri

Jul 2010 · VisiMedia

About this ebook

Waspadalah! Waspadalah!

Metode yang ada pada mistik Jawa memiliki banyak kesamaan dengan voodoo. Wendell J Payton, Anak dari Ketua Asosiasi Voodoo Sedunia, Colorado, Amerika Serikat

Fenomena keberadaan santet ini masih saya masukkan dulu di temporary directory "otak" saya, alias "belum dimengerti", tetapi "dibuang sayang". Yan Nurendra, Bapak Hipnosis Indonesia, Jakarta

Cara lain agar terjaga dari santet adalah mencegah tidur antara waktu petang/waktu asar hingga isya, karena ini dapat membuat pikiran keruh. Mbah Roso, Paranormal dan Politikus

Terlepas dari percaya atau tidak, kita tetap HARUS PERCAYA dengan kegaiban seperti yang diturunkan dalam Rukun Iman dan itu menjadi rahasia Tuhan. Hisyam A. Fachry, Hypnotist, Yogyakarta

Semakin sering dibicarakan, hal-hal yang mistik bisa menjadi memetika. Maka yang aneh-aneh pun akan terus ada dan berkembang. Asep Haerul Gani, Hypnotist, Peneliti Indigenous & Cultural Psychology, Jakarta

Memperkuat energi yang telah ada dalam tubuh tersebut dapat menangkis setiap energi negatif yang masuk ke dalam tubuh kita. Andri Hakim, Hypnotist, Penulis Buku Best Seller Dahsyatnya Hipnosis, Jakarta

Untuk memahami dunia santet, seseorang perlu "weruh sariraning pribadi". Buanergis Muryono, Budayawan, Jakarta

Sulit diterima logika, tapi begitulah kenyataannya. Daday Rahmat Hidayat, Pengamat & Pelaku Spiritual, Banten

Saat melakukan hipnoterapi pun, saya pernah mengalami hal aneh. Misalnya, setelah mengobati klien yang sakit karena energi negatif, telinga saya tiba-tiba tersumbat. Dodie Magis, Hypnotherapist & Penulis Buku

-VisiMedia-

Ratings and reviews

Kurang mengena kumpulan ceritanya, karena sy merasakan sendiri bagaimana santet itu betul2 terjadi dan mencelekai adik saya, memang tidak masuk akal, tapi itu terjadi

top

About the author

A. MASRURI, lahir di Sirahan, Cluwak, Pati, 18 September 1962. Dikenal sebagai penulis, instruktur bela diri, dan hipnosis. Sebelum menekuni profesi penulis, lebih banyak aktif di perguruan Silat dan Tenaga Dalam, Silat SH Tradisional, Satya, Budi Suci, dan
Merpati Putih.

Tahun 1981—1992 tinggal di Jakarta, menekuni seni lukis dan grafis. Tahun 1992 kembali ke kampung halaman, lalu menulis secara freelance di berbagai penerbitan. Tahun 1993—1996 mengasuh rubrik “Liku-Liku Tenaga Dalam” di Harian Suara Merdeka, Semarang.

Kemudian pada Tahun 1995—2000 sempat menulis 82 judul buku bela diri, ilusi, metafisika, dan anekdot metafisika. Bukunya yang sempat best selleradalah Anekdot Metafisika “Serial Kastubi”yang diberi pengantar KH. MUstofa Bisri (Gus Mus) dan Prie GS, serta buku Dialog Sembilan Guru Hikmah & Tenaga Dalam.

Buku-buku yang ditulisnya ini banyak memberikan inspirasi bagi pelaku mistik di dalam dan luar negeri. Penulis dapat dihubungi via email: [e-mail]