Riset, wawancara, dan penulisan buku ini dikerjakan oleh penulis bersamaan dengan berlangsungnya proses penyelamatan Garuda Indonesia. Dapat dikatakan, buku ini adalah buku yang menceritakan Garuda in motion dalam arti sebenarnya.
Ibarat kisah perang kemerdekaan, buku ini tidak dibuat saat kemerdekaan sudah tercapai, tetapi ia merupakan catatan-catatan yang dikumpulkan bersamaan dengan perang itu sendiri.
Proses pengerjaan buku ini ternyata memiliki dampak positif karena ketika penulis dan kawan-kawan di Garuda Indonesia saling mengemukakan pikiran dan gagasan dalam mendokumentasikan “sejarah perjuangan” secara bersama-sama, ditemukan kesamaan semangat, kesatuan hati, dan keterbukaan terhadap berbagai kemungkinan perbedaan yang akan dicarikan solusinya.
Dari bahan-bahan yang dikumpulkan oleh Penulis, maka “terbaca” apa lagi yang menjadi impian terdalam dari teman-teman di Garuda Indonesia. Pembaca mengenali Garuda Indonesia secara lebih mendalam dan menimba semangat dari percakapan ketika mendiskusikan isi buku ini.
Buku ini bukan glorifikasi suatu perjuangan, melainkan potret langkah bersama yang telah diambil oleh orang-orang yang memiliki semangat untuk melihat Garuda Indonesia tetap hidup dan berkembang lebih baik lagi. Harapannya, buku ini dapat berguna sebagai dokumentasi sepenggal perjalanan sejarah salah satu BUMN tertua di Indonesia. Dengan
uraian dalam buku ini, pembaca dapat menghayati intangible value dari sebuah perusahaan yang demikian dicintai oleh masyarakat serta perjuangannya untuk menjadi entitas bisnis yang efisien dan produktif di masa mendatang.
Tujuan lain dari penulisan buku ini adalah sebagai kontribusi pemikiran bagi pelaku usaha di Indonesia, di tengah perekonomian Indonesia yang sedang tumbuh menjadi salah satu perekonomian terbesar di dunia. Kisah perjalanan Garuda Indonesia dalam buku ini saya harap memberi pembelajaran bagi dunia bisnis, termasuk bagi Garuda Indonesia sendiri, dalam menyongsong era yang menantang itu.
Buku ini ditujukan juga bagi dunia pendidikan, terutama pada ranah manajemen risiko dan hukum ekonomi, khususnya tentang kajian business judgment rule (BJR) yang menjadi minat utama penulis.
Diharapkan, buku ini dapat mengundang kajian yang lebih mendalam sehingga dapat menghasilkan rekomendasi-rekomendasi praktis, temuan-temuan ilmiah, dan bahkan menjadi landasan bagi terciptanya teori-teori hukum ekonomi, manajemen risiko, dan manajemen strategik.
Prof. (HC-UNS) Dr. Drs. Prasetio, Ak., CA, S.H., M.Hum. Lahir di Surabaya pada tahun 1960. Memulai kariernya sebagai bankir selama lebih dari 20 tahun, di Bank Niaga, BPPN, dan menjadi Direktur di Bank Danamon. Selanjutnya oleh pemerintah diminta mengelola sejumlah BUMN. Di antaranya, menjadi Direktur Keuangan di PT (Persero) Merpati Nusantara Airlines (MNA), Direktur Compliance & Risk Management PT (Persero) Telekomunikasi Indonesia, Tbk., dan Direktur Utama Perum Percetakan Uang Republik Indonesia (Peruri).
Latar belakang pendidikan formalnya adalah Akuntan dari FE Unair dan FH UGM. Selain itu, mengikuti pendidikan eksekutif di sejumlah institusi di beberapa negara. Di antaranya, Advance Commercial Lending dari State University of New York at Buffalo, Top Management Program dari Asian Institute Management of Manila, Corporate Governance dari Kellog University of Chicago, Illinois, Advance Risk Management dari The Wharton School of Management University of Pensylvania, Philadelphia, dan Corporate Strategy dari Harvard Business School, Boston, AS.
Penulis buku DILEMA BUMN: Benturan Penerapan Business Judgment Rule (BJR) dalam Keputusan Bisnis Direksi BUMN (2014), _It Goes Without Saying, Pengalaman Membangun Risiko Melekat di BUMN (2015), Out of Comfort Zone (2016) dan Power, Values & Competence – Fenomena Pengangkatan & Pemberhentian Direksi di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) (2018) ini, juga penerima Piagam Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI pada 2007 dan sejumlah penghargaan lainnya diantaranya sebagai The Best CEO dengan kinerja BUMN terbaik.
Pria yang kini menjadi Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Komisaris Independen PT Titan Infrastructure Energy, Komisaris Utama PT Prosegur Cash Indonesia, dan Counsel di Law Firm Bahar & Partner sekaligus Komisaris di PT Bahar Consulting ini, juga menjadi Dosen di sejumlah perguruan tinggi dan menjadi Guru Besar Kehormatan untuk bidang Hukum Bisnis dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.