Buku Pembesaran Vaname Berbasis Bioflok ini menghadirkan panduan komprehensif mengenai penerapan teknologi bioflok dalam budidaya udang vaname (Litopenaeus vannamei). Ditulis untuk memenuhi kebutuhan pembudidaya udang, baik pemula maupun profesional, buku ini menggabungkan penelitian ilmiah dengan praktik lapangan untuk menawarkan metode inovatif yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas budidaya udang.
Teknologi bioflok dikenal mampu mengoptimalkan kualitas air dan menekan biaya pakan, sehingga menjadi solusi ideal bagi pembudidaya yang ingin menerapkan sistem budidaya yang lebih ramah lingkungan. Buku ini menjelaskan prinsip dasar bioflok, mulai dari persiapan kolam, pengelolaan air, inokulasi probiotik, hingga dinamika mikroba dalam sistem bioflok. Selain itu, pembahasan juga mencakup manajemen pakan, strategi pencegahan penyakit, serta proses panen yang efisien.
Dengan dilengkapi pembahasan mengenai biologi dan ekologi udang vaname, buku ini juga memberikan penjelasan rinci mengenai siklus hidup udang, faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhannya, dan cara mengoptimalkan lingkungan budidaya. Setiap tahapan dalam proses pembesaran udang dijelaskan dengan lengkap, dari pemilihan benih hingga pascapanen, sehingga pembaca dapat memahami seluruh aspek penting dalam budidaya berbasis bioflok.
Selain manfaat teknis, Pembesaran Vaname Berbasis Bioflok juga menyajikan analisis ekonomi mendalam yang membantu pembudidaya memahami biaya produksi, potensi keuntungan, serta strategi untuk mencapai titik impas dalam usaha budidaya udang. Dengan pendekatan yang sistematis dan terstruktur, buku ini dirancang untuk menjadi panduan praktis dalam meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan usaha budidaya udang.
Buku ini merupakan referensi yang sangat berharga bagi pembudidaya, akademisi, dan praktisi akuakultur yang ingin memaksimalkan potensi budidaya udang vaname di Indonesia, khususnya dengan menggunakan teknologi bioflok. Dengan penerapan yang tepat, teknologi ini diyakini dapat mendukung keberlanjutan lingkungan serta memperkuat industri perikanan nasional.
Adi Sucipto adalah adalah seorang PhD (mean, still poor, hungry, determined) adalah seorang mantan ASN dan praktisi akuakultur dengan pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang budidaya ikan. Meskipun telah mencapai berbagai prestasi dalam karirnya, Adi tetap rendah hati, menggambarkan dirinya sebagai orang yang "miskin, lapar, dan gigih" dalam mengejar pengetahuan dan terus berkontribusi pada kemajuan akuakultur di Indonesia.
Perjalanan karir Adi dimulai dari masa sekolah menengah ketika ia menulis makalah pertamanya tentang budidaya ikan dengan sistem longyam pada tahun 1990. Sejak saat itu, ia terus terlibat dalam penelitian dan pengembangan akuakultur, yang mencakup beberapa proyek besar:
1993-1995: Melakukan penelitian skripsi tentang tetraploidisasi pada ikan nila merah, menandai langkah awal dalam studinya di bidang akuakultur tingkat lanjut.
1995-1996: Menyelesaikan skripsi kedua tentang kariotipe ikan nila merah.
1996-1997: Berkontribusi dalam penelitian pemuliaan ikan nila merah, yang berperan penting dalam pengembangan strain unggul.
1998-2001: Mengembangkan hibridisasi ikan nila, menghasilkan hibrida yang menjanjikan untuk budidaya ikan air tawar.
2002-2005: Memimpin program produksi massal ikan nila jantan, yang mencapai puncaknya dengan dirilisnya strain ikan nila GESIT pada tahun 2007.
2006-2007: Memperdalam ilmu dalam bidang Aquatic Science, memperluas wawasan tentang ekosistem perairan dan akuakultur.
2008-2009: Terlibat dalam penelitian transgenik melalui teknik mikroinjeksi pada ikan.
2009-2014: Berfokus pada seleksi berbasis marka genetik pada ikan mas, yang kemudian menghasilkan strain ikan mas tahan penyakit bernama "Mantap" pada tahun 2015.
2015-2016: Melanjutkan penelitian seleksi berbasis marka pada strain ikan mas lainnya, serta pengembangan populasi dasar sintetis pada ikan nilem.
2017-2020: Mendukung pengembangan teknologi bioflok di berbagai daerah di Indonesia, khususnya pada budidaya ikan lele dan nila.
2013/2014 dan 2020: Meneliti proses enzimatis pada larva ikan lele, yang kemudian diterapkan dalam buku Produksi Benih Lele Berbasis Bioflok Tanpa Cacing.
Di luar pekerjaannya di bidang akuakultur, Adi juga menjalani usaha perdagangan bersama keluarganya sejak 2013. Di sela-sela kesibukannya, ia senang menulis dan telah menerbitkan sejumlah buku penting tentang akuakultur, termasuk:
Pembesaran Nila Merah Bangkok (2005)
Pembesaran Nila 2,5 Bulan (2009), ditulis bersama Prof. Dr. Odang Carman
Teknologi Bioflok dalam Budidaya Ikan Nila (2020)
Pembenihan Ikan Lele Berbasis Bioflok Tanpa Cacing (2024), ditulis bersama Rafif Muhammad
Biofloc in Tilapia: An Approach (2024)
Seed Production of Catfish in Biofloc (2024), ditulis bersama Rafif Muhammad
Industrialisasi Rumput Laut: Hilirisasi, Teknologi dan Pasar Global (2024), ditulis bersama Bay Adam Hasyim
Mengenal Ikan Mas
Mengenal Sistem Resirkulasi dalam Akuakultur
1001 Pertanyaan tentang Bioflok – sebuah buku komprehensif yang menjawab berbagai pertanyaan tentang teknologi bioflok dalam akuakultur, yang dirancang sebagai panduan praktis untuk para pelaku budidaya.
Dr. Azis adalah seorang doktor yang memiliki pengalaman lebih dari dua dekade dalam bidang budidaya perikanan, khususnya budidaya udang. Beliau dikenal karena dedikasinya dalam penelitian dan pengembangan akuakultur berkelanjutan serta penerapan teknologi modern dalam budidaya udang. Selama bertahun-tahun, Dr. Azis telah berkontribusi dalam berbagai proyek inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesehatan udang, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem perairan.
Kariernya berfokus pada pengelolaan kesehatan udang melalui pendekatan biosekuriti, pengembangan probiotik, serta teknik budidaya intensif yang mengurangi dampak lingkungan. Dr. Azis telah memimpin banyak penelitian yang menghasilkan solusi bagi tantangan yang dihadapi industri budidaya udang, termasuk pencegahan penyakit seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan peningkatan ketahanan udang melalui penerapan teknologi bioflok.
Sebagai konsultan akuakultur yang dihormati, Dr. Azis telah bekerja sama dengan banyak pembudidaya udang dan perusahaan perikanan untuk menerapkan teknologi modern di lapangan. Keahliannya tidak hanya berfokus pada aspek teknis budidaya, tetapi juga pada pengelolaan bisnis yang efisien, sehingga membantu pembudidaya udang meningkatkan keuntungan mereka.
Dengan latar belakang akademis yang kuat dan pengalaman praktis yang luas, Dr. Azis juga aktif berkontribusi dalam dunia pendidikan, berbagi pengetahuan dan pengalamannya melalui publikasi ilmiah, seminar, dan pelatihan di bidang budidaya perikanan.