Mission Clean Krishnanagar

Onnet Solution Infotech Private Limited

Tentang aplikasi ini

Krishnanagar adalah kota kuno yang memiliki beberapa ciri khas sehubungan dengan latar belakang sejarah dan budayanya. Kota Krishnanagar adalah markas administrasi. dari distrik Nadia di negara bagian Benggala Barat. Itu terletak di sekitar 110 K. m. utara Kolkata di sisi N.H.-34 dan berada di tepi Sungai Jalangi.

Parameter Topografi/Geografis
i) Lokasi : 230 24` Lintang Utara dan 880 31` Bujur Timur.
ii) Ketinggian : 14 meter (rata-rata)
iii) Luas : 15,96 Sq. Km.
iv) Populasi : 1.53.062 (sesuai Sensus, 2011)
v) Jumlah bangsal : 25
Kota ini terletak di dataran datar Gangga Benggala Barat dan jenis tanahnya aluvial. Perbedaan ketinggian bagian kota yang tertinggi dan terendah tidak lebih dari tiga kaki. Karakter iklimnya bersifat tropis. Curah hujan tahunan rata-rata sekitar 1480 m. m. dan kelembaban rata-rata sekitar 75%. Suhu tertinggi sering mencapai 450 Celcius, sedangkan terendah sekitar 7 sampai 80 Celcius.

Komunikasi
Krishnanagar terhubung dengan baik dengan Kolkata, ibu kota negara bagian dengan jalan raya dan rel kereta api. Sebuah jalur kereta api berukuran lebar dan NH-34 yang menghubungkan Kolkata dengan Assam dan negara-negara bagian yang berdampingan melalui Benggala Utara berjalan tepat di sebelah barat kota Krishnanagar. Jalur kereta api sempit yang menghubungkan Santipur dan Nabadwip, dua tempat ziarah para Vaisnabas, diambil untuk diubah menjadi jalur lebar. Garis dari Krishnagar ke Santipur telah diubah dan B.G. kereta sedang melaju, sementara yang lain sedang dalam proses konversi. Kota ini juga terhubung langsung melalui jalan darat dengan Mayapur, H.Q. ISKCON di India.

Latar Belakang Sejarah & Budaya
Sesuai informasi sejarah yang tersedia sejauh ini, nenek moyang Maharaja Krishnachandra dari distrik Nadia, mulai tinggal di sebuah desa bernama 'Reui' setelah bermigrasi dari tempat tinggal mereka saat itu di Matiara, Banpur yang terletak di tenggara Krishnagar saat ini. Maharaja Raghab, cucu dari Bhabananda Majumder (orang pertama dari keluarga Kerajaan), membangun 'Istana' di Reui untuk penghidupan mereka. Setelah itu, Maharaja Rudra Roy, putra Maharaja Raghab menamai tempat itu sebagai 'Krishnanagar' sebagai tanda penghormatan dan penghormatan kepada Dewa Krishna, sementara beberapa orang percaya bahwa itu dinamai menurut festival besar tahunan Krishna di komunitas pemerah susu. , penduduk asli Reui.

Namun, pada pertengahan abad ke-18 pada masa pemerintahan Maharaja Krishnachandra, salah satu penerus mereka pada generasi ke-3 atau ke-4 dan sezaman dengan Nawab Benggala Siraj-Ud-Doulya, perkembangan besar di bidang Seni, Budaya & Sastra berlangsung. Pengadilan kerajaannya dulunya disemarakkan oleh galaksi para abdi dalem terpelajar, beberapa dari mereka fasih dalam sastra Sansekerta. Penyair besar Bharat Chandra adalah penyair istananya dan selama masa jabatannya di istana Bharat Chandra menyusun buku syair terkenal bernama 'Annada Mangal'. Sebagai penghargaan atas bakatnya, Maharaja memberinya gelar 'Gunakar'. Punggawa lainnya adalah Sankar Taranga, yang pemberani, jenaka, dan Pembicara yang fasih. Namun, kepercayaan umum tentang keberadaan 'Gopal Bharr' sebagai pelawak pengadilan tidak didukung oleh para sejarawan. Karakter seperti itu mungkin imajiner, mungkin mirip dengan Sankar Taranga.