Disaster Management

Muamar Dev

Berisi iklan

Tentang aplikasi ini

Manajemen bencana melibatkan pilar manajemen darurat: perencanaan dan persiapan, mitigasi, respon, dan pemulihan. Keadaan darurat adalah peristiwa serius yang mengancam kesehatan, kehidupan dan harta benda dan dapat dikelola dalam kemampuan organisasi yang terkena dampak. Bencana, di sisi lain, adalah keadaan darurat yang sangat kompleks, membutuhkan sumber daya yang tidak segera tersedia.

Manajemen bencana mengikuti prinsip-prinsip manajemen darurat, dan menekankan fleksibilitas, kolaborasi, dan kerja tim. Kurangnya sumber daya akan menantang orang dan organisasi baik dalam dampak bencana maupun kemampuan mereka untuk mengelolanya. Kemiskinan, perubahan iklim, pemerintahan dan pendidikan adalah dasar untuk pengembangan kapasitas. Rumah sakit memainkan peran penting dalam tanggap bencana dan dapat mempersiapkan diri sesuai dengan itu. Rencana, agar efektif, harus diimplementasikan melalui latihan yang ditargetkan dengan tepat. Membangun pendekatan semua bahaya, dengan pertimbangan bahaya yang lebih spesifik dapat meningkatkan kesiapsiagaan bencana serta efisiensi sehari-hari. Penanggulangan bencana merupakan hal yang kompleks dan krusial.

Prinsip-prinsip ini dieksplorasi melalui kisah fiksi Tucci1, sebuah kota pesisir di banjir terburuk yang dapat diingat siapa pun. Yah, hampir semua orang…

Memahami Risiko dalam Penanggulangan Bencana

Seringkali, masalah seperti sistem tanggul yang tidak terpelihara dengan baik atau pengabaian lainnya dapat memperburuk hasil bencana. Itulah yang terjadi ketika Badai Katrina membanjiri tanggul New Orleans pada 2005.

Dengan mengatasi keterlambatan pemeliharaan infrastruktur dan faktor pendukung lainnya, pemerintah dan organisasi seringkali dapat mencegah, atau setidaknya mengurangi, dampak bencana.

Manajemen bencana melibatkan pemeriksaan dan pengelolaan faktor-faktor penyebab. Hal ini membutuhkan penilaian sejauh mana suatu komunitas dapat bertahan terhadap bencana. Beberapa komunitas lebih rentan daripada yang lain. Misalnya, masyarakat miskin memiliki lebih sedikit sumber daya untuk bersiap menghadapi badai atau bangkit kembali dari kerusakan akibat banjir.

Manajemen bencana juga melibatkan analisis paparan terhadap kerugian. Misalnya, sebuah rumah yang dibangun di bawah permukaan laut mungkin menghadapi risiko banjir yang lebih besar jika badai menerjangnya.