Sunan an-Nasa'i

muslim reflections

Berisi iklan

Tentang aplikasi ini

Sunan an-Nasā'ī adalah kumpulan hadits yang disusun oleh Imam Aḥmad an-Nasā'ī (rahimahullāh). Koleksinya secara bulat dianggap sebagai salah satu dari enam koleksi kanonik hadits (Kutub as-Sittah) dari Sunnah Nabi (). Ini berisi sekitar 5.700 hadis (dengan pengulangan) dalam 52 buku.

Biografi penulis:
Aḥmad ibn Shu`ayb ibn `Alī ibn Sīnān Abū` Abd ar-Raḥmān al-Nasā'ī (214 - 303 AH / ca. 829 - 915 AD / CE), lahir pada tahun 214 AH di kota Nasa yang terkenal , terletak di Asia Barat yang dikenal pada waktu itu sebagai Khurasan yang merupakan pusat pengetahuan Islam yang terkenal di mana banyak Ulama berada dan studi dalam hadits dan fiqh berada di puncaknya. Dia terutama menghadiri pertemuan dan lingkaran pengetahuan di kotanya di mana dia mengkhususkan diri dalam studinya tentang hadits. Ketika dia berumur 20 tahun, dia mulai bepergian dan melakukan perjalanan pertamanya ke Qutaibah. Dia menutupi Semenanjung Arab mencari pengetahuan dari Ulama dan Muhadditheen dari Irak, Kufa, Hijaz, Suriah dan Mesir. Akhirnya dia memutuskan untuk menetap di Mesir.

Memori, Kesalehan, dan kualitas lainnya:
Dia adalah seorang pria penuh taqwa dan dia memiliki memori fotografi juga. Sarjana terkenal dan komentator Al-Qur'an Al-Dhahabi akan mengatakan menceritakan dari para pengikutnya bahwa Imam Besar ini adalah yang paling berpengetahuan di Mesir. Imam Besar akan mengenakan pakaian yang baik menurut Sunnah Nabi Muhammad kita tercinta dan akan memakan unggas setiap hari dengan nabeedh yang bertindak atas Sunnah sehingga dia bisa menyembah Allah dengan mudah. Sebenarnya itu diriwayatkan bahwa orang itu akan berpuasa setiap hari yang diklasifikasikan dalam hadis sebagai puasa Dawud (as) ia akan menyembah Allah terus menerus sepanjang malam dan mengajarkan Hadis sepanjang hari. Imam juga akan melakukan haji hampir setiap tahun dan juga akan mengambil bagian dalam Jihad. Dia orang yang jujur.

Guru dan Murid:
Imam an-Nasa'i belajar dari banyak guru, yang terkenal adalah: Ishaq ibn Rahweh, Imam Abu Dawud Al-Sijistani (penulis Sunan Abu Dawud) dan Qutaibah ibn Saeed. Setelah Imam memutuskan untuk tinggal di Mesir, ia mulai memberi ceramah, kebanyakan menceritakan hadis sejauh ia menjadi terkenal dengan sebutan Hafidhul Hadits. Banyak orang akan menghadiri pertemuannya dan banyak Cendekiawan Agung terkenal menjadi muridnya dan terutama yang paling terkenal adalah:
• Imam Abul Qasim Tabarani
• Imam Abu Bakar Ahmed bin Muhammad juga dikenal sebagai Ibn as-Sunni.
• Sheikh Ali, putra dari Muhaddith yang terkenal, Imam Tahawi.
Juga diceritakan bahwa Imam Tahawi pribadi diriwayatkan dari Imam ini.

Muqallid atau Mujtahid
Imam an-Nasa'i adalah pengikut dari Syafi'i Fiqh menurut banyak ulama. Beberapa sarjana lain menganggapnya sebagai seorang Hanbali dan Sheikhul Islam ibn Taymiyyah juga telah menyatakan ini. Sangat mungkin bahwa dia adalah seorang Mujtahid lebih condong ke arah Fiqh Hanbali tetapi banyak waktu akan berbeda dari para sarjana Hanbali.

Pekerjaannya
Imam besar juga meninggalkan banyak karya yang bermanfaat, banyak yang sayangnya tidak diterbitkan tetapi kita dapat tanpa ragu menyimpulkan dari apa yang kita pahami bahwa pengetahuan dan kesempurnaannya tidak kurang dari Imam Bukhari dan ibn Hazm.
Ini adalah beberapa karyanya yang terkenal:
Sunan Al-Kubra
Sunan Al-Sughra / Mujtana / Al-Mujtaba (hari ini populer sebagai Sunan an-Nasa'i)
Amul Yawmi Wallaylah
Kitaby Dufai wal Matrookeen
Khasais Ali
Al-Jarhu wa Ta'adeel


http://afrogfx.com/Appspoilcy/com.MuslimRefliction.Sunan.al.Nasai-privacy_policy.html

Yang baru

This App Requires To Connect To The Internet