History of Qatar

Histaprenius

Berisi iklanPembelian dlm aplikasi

Tentang aplikasi ini

Sejarah Qatar dimulai dari periode pertama pendudukan manusia hingga pembentukannya sebagai negara modern. Pendudukan manusia di Qatar sudah ada sejak 50.000 tahun yang lalu, dan perkemahan serta peralatan Zaman Batu telah digali di Semenanjung Arab. Mesopotamia merupakan peradaban pertama yang hadir di wilayah tersebut pada zaman Neolitikum, dibuktikan dengan ditemukannya pecahan tembikar yang berasal dari zaman Ubaid di dekat perkemahan pesisir.

Semenanjung ini berada di bawah kekuasaan beberapa kerajaan berbeda selama tahun-tahun awal pemukimannya, termasuk Seleukia, Parthia, dan Sasaniyah. Pada tahun 628 M, penduduknya masuk Islam setelah Muhammad mengirimkan utusan kepada Munzir ibn Sawa yang merupakan gubernur Sasanid di Arabia Timur. Kota ini menjadi pusat perdagangan mutiara pada abad ke-8. Era Abbasiyah menyaksikan munculnya beberapa pemukiman. Setelah Bani Utbah dan suku Arab lainnya menaklukkan Bahrain pada tahun 1783, Al Khalifa memaksakan kekuasaan mereka atas Bahrain dan daratan Qatar. Selama berabad-abad berikutnya, Qatar menjadi tempat pertikaian antara Wahhabi Najd dan Al Khalifa. Kesultanan Utsmaniyah memperluas kerajaannya ke Arab Timur pada tahun 1871, dan menarik diri dari wilayah tersebut pada tahun 1915 setelah pecahnya Perang Dunia I.

Pada tahun 1916, Qatar menjadi protektorat Inggris dan Abdullah Al Thani menandatangani perjanjian yang menetapkan bahwa ia hanya dapat menyerahkan wilayahnya kepada Inggris dengan imbalan perlindungan dari segala agresi melalui laut dan dukungan jika terjadi serangan darat. Perjanjian tahun 1934 memberikan perlindungan yang lebih luas. Pada tahun 1935, konsesi minyak selama 75 tahun diberikan kepada QatarEnergy dan minyak berkualitas tinggi ditemukan pada tahun 1940 di Dukhan.

Selama tahun 1950-an dan 1960-an, peningkatan pendapatan dari minyak membawa kemakmuran, imigrasi yang cepat, kemajuan sosial yang besar, dan awal dari sejarah modern negara tersebut. Setelah Inggris mengumumkan kebijakan untuk mengakhiri hubungan perjanjian dengan kerajaan-kerajaan Teluk Persia pada tahun 1968, Qatar bergabung dengan delapan negara lainnya yang saat itu berada di bawah perlindungan Inggris dalam rencana untuk membentuk federasi emirat Arab. Pada pertengahan tahun 1971, ketika tanggal berakhirnya hubungan perjanjian Inggris semakin dekat, kesembilan negara tersebut masih belum menyetujui syarat-syarat persatuan. Oleh karena itu, Qatar mendeklarasikan kemerdekaannya pada tanggal 3 September 1971. Pada bulan Juni 1995, wakil emir Hamad bin Khalifa menjadi emir baru setelah ayahnya Khalifa bin Hamad dalam kudeta tak berdarah. Emir mengizinkan pemilihan pers dan kota yang lebih liberal sebagai awal dari pemilihan parlemen. Sebuah konstitusi baru disetujui melalui referendum publik pada bulan April 2003 dan mulai berlaku pada bulan Juni 2005.