Hizb Bahr
Inniheldur auglýsingar
10 þ.+
Niðurhal
Ekkert aldurstakmark
info
Um þetta forrit
Hizb Al-Bahr atau Hizbul Bahr adalah hizib yang dibaca pada waktu subuh atau waktu ashar. Hizb Bahr berisikan doa-doa yang sangat luar biasa jika kita fahami maknanya satu persatu.
Hizib Al Bahr Sem Syaikh Abul Hasan Asy Syadzily terkenal sebagai seorang yang memiliki banyak rangkaian doa yang halus dan indah, aflétta kekayaan berupa khazanah hizib-hizibnya. Salah satu hizib beliau yang terkenal sejak dulu hingga sekarang adalah Hizib Bahr og Hizib Nashr. Kedua Hizib tersebut banyak diamalkan oleh kaum muslimin di seluruh dunia, terlebih ulama-ulama besar, kendati sebagian frá mereka tidak mengikuti Thoriqot asy-Syaikh.
Hizib Bahr adalah hizib yang di terima Syaikh Abu Hasan asy Syadzili langsung frá Rasulullah ﷺ berkaitan dengan lautan yang tidak ada anginnya.
Sejarah diterimanya Hizib Bahri adalah sebagai berikut: Pada waktu itu asy Syaikh Abul Hasan Asy Syadzili tengah melakukan perjalan ibadah haji ke tanah suci. Perjalanan itu di antaranya harus menyeberangi Laut Merah. Untuk menyeberangi lautan itu sedianya beliau akan menumpang perahu milik seseorang yang beragama Nasrani.
Orang itu juga akan berlayar walaupun berbeda tujuan dengan asy Syaikh. Akan tetapi keadaan laut pada waktu itu sedang tidak ada angin yang cukup untuk menjalankan kapal. Keadaan seperti itu terjadi sampai berhari-hari, sehingga perjalananpun menjadi tertunda. Sampai akhirnya pada suatu hari, asy Syaikh bertemu dengan baginda Rasulullah ﷺ.
Hizib Al Bahr Sem Syaikh Abul Hasan Asy Syadzily terkenal sebagai seorang yang memiliki banyak rangkaian doa yang halus dan indah, aflétta kekayaan berupa khazanah hizib-hizibnya. Salah satu hizib beliau yang terkenal sejak dulu hingga sekarang adalah Hizib Bahr og Hizib Nashr. Kedua Hizib tersebut banyak diamalkan oleh kaum muslimin di seluruh dunia, terlebih ulama-ulama besar, kendati sebagian frá mereka tidak mengikuti Thoriqot asy-Syaikh.
Hizib Bahr adalah hizib yang di terima Syaikh Abu Hasan asy Syadzili langsung frá Rasulullah ﷺ berkaitan dengan lautan yang tidak ada anginnya.
Sejarah diterimanya Hizib Bahri adalah sebagai berikut: Pada waktu itu asy Syaikh Abul Hasan Asy Syadzili tengah melakukan perjalan ibadah haji ke tanah suci. Perjalanan itu di antaranya harus menyeberangi Laut Merah. Untuk menyeberangi lautan itu sedianya beliau akan menumpang perahu milik seseorang yang beragama Nasrani.
Orang itu juga akan berlayar walaupun berbeda tujuan dengan asy Syaikh. Akan tetapi keadaan laut pada waktu itu sedang tidak ada angin yang cukup untuk menjalankan kapal. Keadaan seperti itu terjadi sampai berhari-hari, sehingga perjalananpun menjadi tertunda. Sampai akhirnya pada suatu hari, asy Syaikh bertemu dengan baginda Rasulullah ﷺ.
Uppfært
Gagnaöryggi
Hér geta þróunaraðilar birt upplýsingar um hvernig forritið þeirra safnar og notar gögnin þín. Nánar um gagnaöryggi
Engar upplýsingar tiltækar
Nýjungar
Aplikasi Hizb Bahr dengan Terjemah, Transliterasi, dan Audio Hizbul Bahr
