History Of Firon : Musa (A.S)

Next Guidance

Mengandungi iklan

Perihal apl ini

Firon adalah raja Mesir yang terkenal dan sangat kejam
- Dia menyatakan bahawa dia adalah Tuhan
- Dia menyiksa orang-orang yang tidak menyembah-Nya
- Tuhan mengutus Nabi Musa (Utusan Tuhan) untuk menyelamatkan orang-orang dari penindasan dan kekejaman dan untuk memberi peringatan kepada orang-orang untuk berpaling ke jalan yang benar (Tuhan yang benar)
- Firon dan orang-orangnya berpendapat bahawa tujuan Nabi Musa adalah merebut kekuasaan dengan mengubah agama tradisional Mesir.
- Firon memperoleh keuntungan besar dari agama tradisional Mesir, Sekiranya agama itu berubah, Firon akan kehilangan semua kuasanya.
- Oleh itu Firon menafikan adanya Tuhan.
jadi Allah mengirimkan berbagai musibah kepada orang-orang itu namun dia tidak berpaling ke arah allah dan dia tetap mengatakan bahawa dia adalah Tuhan.
- Jadi allah membuatnya mati lemas di Laut Merah dan allah memelihara tubuhnya lebih dari 3000 tahun tanpa sebarang proses mumifikasi.
- PENYELESAIAN MIRAKULUS BADAN MATI FAROAH
- Ini adalah mayat Pharoah Ramese II, Firaun Mesir (raja)
Umurnya lebih kurang 3000 tahun
- Mayat Firaun ditemui pada tahun 1898 di Laut Merah di tempat yang disebut jabalian
- Mayat ini kini dipamerkan di Dewan Royal Mummies dari Muzium Mesir di Kaherah.
- Mayat ini diawetkan dengan luar biasa tanpa mumia; tidak ada organ dalam yang dikeluarkan
- FOTOGRAFI MUMMIES DI MESIR Bahkan mumia di Mesir dengan banyak proses mumifikasi tidak terpelihara dengan baik seperti badan Firon
- Mayat Pharoah berada di dalam laut selama lebih dari 3000 tahun
- Ikan di laut boleh memakan dagingnya dengan mudah, tetapi tidak.

Mūsā ibn ʿImrān [1] (Bahasa Arab: ٰمُوسیٰ ابن عمران, romanized: Mūsā) yang dikenali sebagai Musa dalam teologi Judaeo-Kristian, dianggap sebagai nabi dan utusan dalam Islam, adalah individu yang paling sering disebut dalam Al-Quran, namanya adalah disebutkan sebanyak 135 kali. [2] Al-Quran menyatakan bahawa Musa diutus oleh Tuhan kepada Firaun Mesir dan tempat-tempatnya dan orang-orang Israel untuk bimbingan dan peringatan. Musa disebutkan lebih banyak dalam Al-Quran daripada individu lain, dan hidupnya diceritakan dan diceritakan lebih banyak daripada nabi lain. [3] Menurut Islam, semua umat Islam harus mempunyai kepercayaan kepada setiap nabi dan nabi (rasul) termasuk Musa dan saudaranya Harun, Adam, Nuh, Abraham dan Yesus. Al-Quran menyatakan:

Dan sebutkan di dalam Kitab, Musa. Sesungguhnya, dia terpilih, dan dia adalah utusan dan nabi. Dan Kami memanggilnya dari sisi gunung di sebelah kanannya dan membawanya dekat, sambil mengaku [kepadanya]. Dan Kami memberikannya dari rahmat Kami saudaranya Harun sebagai nabi.

- Al-Quran 19: 51–53 [4]
Musa dianggap sebagai pendahulu kenabian kepada Muhammad. Kisah Musa secara umum dilihat sebagai sejajar spiritual dengan kehidupan Muhammad, dan umat Islam menganggap banyak aspek kehidupan mereka dapat dikongsi bersama. [5] [6] [7] Kesusasteraan Islam juga menggambarkan persamaan antara penganut agama mereka dan kejadian yang berlaku dalam kehidupan mereka. Keluarnya orang Israel dari Mesir dianggap serupa dengan (penghijrahan) dari Mekah yang dibuat oleh pengikut Muhammad.

Musa juga sangat penting dalam Islam kerana telah diberi wahyu Taurat. Lebih-lebih lagi, menurut tradisi Islam, Musa adalah salah satu dari banyak nabi yang dijumpai Muhammad dalam peristiwa Mi'raj, ketika dia naik melalui tujuh langit. [9] Semasa Mi'raj, Musa dikatakan telah mendesak Muhammad untuk meminta Tuhan untuk mengurangkan jumlah solat harian yang diperlukan sehingga hanya tinggal lima solat wajib. Musa lebih dihormati dalam kesusasteraan Islam, yang berkembang dari peristiwa-peristiwa dalam hidupnya dan keajaiban-keajaiban yang diberikan kepadanya dalam Al-Qur'an dan hadis, seperti percakapan langsungnya dengan Tuhan.




Ciri Aplikasi:
- Percikan Menarik
- Halaman Urdu
- Navigasi Halaman Urdu
- Kosongkan Imej
- Zum untuk kejelasan pandangan

Terbaharu

Hazrat Musa (A.S)
History of Firon
History of Islam
History of Egypt
History of Ancient Egypt
Islamic History