Mukernas Sosmas 2023
১০+
ডাউনল’ড
সকলো
info
এই এপ্টোৰ বিষয়ে
Penyandang disabilitas sering disebut sebagai orang cacat yang dianggap sebagai warga masyarakat yang tidak produktif, tidak mampu menjalankan tugas, dantanggung jawabnya sehingga hak-haknya pun diabaikan. Indonesia merupakan Negara yang memiliki berbagai risiko untuk kecacatan. Mengacu pada banyaknyajumlah penyandang disabilitas, semestinya memang tidak terjadi perbedaan perlakuan pemenuhan hak antara orang yang normal dengan penyandangdisabilitas. Segala hal yang berurusan dengan aktivitas fisik, penyandang disabilitas mengakui dan menyadari bahwa mereka memang beda, bukan dalam arti kemampuan, melainkan lebih kepada mode of production atau dalam cara-cara berproduksi. Seringkali cara pandang masyarakat dalam melihat hasil kerja kaum penyandang disabilitas mengacu kepada pendekatan kuantitas. Hal ini tentu akan menjadi bias dan
mempertegas perbedaan tersebut sehingga perlu diberi perhatian lebih. Secara kualitas, terasa sulit untuk melakukan penilaian atas hasil karya penyandang disabilitas dengan orang umum lainnya. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa secara praktis banyak karya mengagumkan yang dihasilkan para penyandang disabilitas.
Banyak perguruan tinggi yang belum memberikan akses pelayanan pendidikan bagi penyandang disabilitas. Padahal, hak pendidikan non diskriminatif bagi penyandang disabilitas dilindungi oleh undang-undang dan konvensi internasional.
Akibat terbatasnya akses pendidikan ke perguruan tinggi bagi penyandang disabilitas, kurang darisatu persen penyandang disabilitas mempunyai ijazah S1.Di Indonesia, model pendidikan bagi penyandang disabilitas masih secara segregatif, yaitu dengan memberikan pendidikan secara khusus melalui sekolah luar biasa atau sekolah asrama. Model seperti ini memisahkan para difabel dengan nondifabel di lingkungan yang berbeda sehingga setelah selesai masa studi, para penyandang disabilitas masih kurang siap untuk membaur dengan lingkungan. Akses menuju perguruan tinggi juga sulit ditembus oleh para penyandang disabilitas karena
salah satu persyaratan untuk masuk perguruan tinggi adalah tidak memiliki cacat tubuh. Hal ini juga terjadi di Universitas Brawijaya yang sebelumnya tidak ada sarana prasarana yang bisa diakses oleh para penyandang disabilitas. Pengetahuan masyarakat Brawijaya juga masih sedikit tentang isu-isu disabilitas. Padahal, terdapat salah satu filosofi identitas Universitas Brawijaya yang tertuang dalam lambang dan logo Universitas Brawijaya, yaitu dinamis, universal, dan keadilan. Tema acara yang diusulkan selaras dengan Sistem Informasi Manajemen Peningkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa), yaitu kegiatan tentang gerakan inklusi yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa Universitas Brawijaya dan masyarakat serta memberdayakan penyandang disabilitas untuk mengoptimalkan minat dan bakatnya secara bebas. Selain itu, program kerja ini juga sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) poin 2, yaitu mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman di luar kampus, berupa proyek kemanusiaan kepada masyarakat untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan setelah mengikuti kegiatan Musyawarah Kerja Nasional.
Atas dasar persoalan di atas, yang muncul mahasiswa dituntut agar dapat menjawab dan membuat suatu inovasi pemberdayaan inklusi agar negara Indonesia dapat terus mempertahankan kemerdekaannya. Mahasiswa harus tetap merawat api perjuangan yang berlandaskan kepada kebutuhan rakyat dengan tergabung dalam forum Nasional Sosial Masyarakat se-Indonesia yang mengusung tema “Sinergisitas Mahasiswa Wujudkan Indonesia Inklusi” melalui Musyawarah Kerja Nasional Forum Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia.
mempertegas perbedaan tersebut sehingga perlu diberi perhatian lebih. Secara kualitas, terasa sulit untuk melakukan penilaian atas hasil karya penyandang disabilitas dengan orang umum lainnya. Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa secara praktis banyak karya mengagumkan yang dihasilkan para penyandang disabilitas.
Banyak perguruan tinggi yang belum memberikan akses pelayanan pendidikan bagi penyandang disabilitas. Padahal, hak pendidikan non diskriminatif bagi penyandang disabilitas dilindungi oleh undang-undang dan konvensi internasional.
Akibat terbatasnya akses pendidikan ke perguruan tinggi bagi penyandang disabilitas, kurang darisatu persen penyandang disabilitas mempunyai ijazah S1.Di Indonesia, model pendidikan bagi penyandang disabilitas masih secara segregatif, yaitu dengan memberikan pendidikan secara khusus melalui sekolah luar biasa atau sekolah asrama. Model seperti ini memisahkan para difabel dengan nondifabel di lingkungan yang berbeda sehingga setelah selesai masa studi, para penyandang disabilitas masih kurang siap untuk membaur dengan lingkungan. Akses menuju perguruan tinggi juga sulit ditembus oleh para penyandang disabilitas karena
salah satu persyaratan untuk masuk perguruan tinggi adalah tidak memiliki cacat tubuh. Hal ini juga terjadi di Universitas Brawijaya yang sebelumnya tidak ada sarana prasarana yang bisa diakses oleh para penyandang disabilitas. Pengetahuan masyarakat Brawijaya juga masih sedikit tentang isu-isu disabilitas. Padahal, terdapat salah satu filosofi identitas Universitas Brawijaya yang tertuang dalam lambang dan logo Universitas Brawijaya, yaitu dinamis, universal, dan keadilan. Tema acara yang diusulkan selaras dengan Sistem Informasi Manajemen Peningkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa), yaitu kegiatan tentang gerakan inklusi yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa Universitas Brawijaya dan masyarakat serta memberdayakan penyandang disabilitas untuk mengoptimalkan minat dan bakatnya secara bebas. Selain itu, program kerja ini juga sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) poin 2, yaitu mahasiswa diharapkan mendapat pengalaman di luar kampus, berupa proyek kemanusiaan kepada masyarakat untuk sebuah yayasan atau organisasi kemanusiaan setelah mengikuti kegiatan Musyawarah Kerja Nasional.
Atas dasar persoalan di atas, yang muncul mahasiswa dituntut agar dapat menjawab dan membuat suatu inovasi pemberdayaan inklusi agar negara Indonesia dapat terus mempertahankan kemerdekaannya. Mahasiswa harus tetap merawat api perjuangan yang berlandaskan kepada kebutuhan rakyat dengan tergabung dalam forum Nasional Sosial Masyarakat se-Indonesia yang mengusung tema “Sinergisitas Mahasiswa Wujudkan Indonesia Inklusi” melalui Musyawarah Kerja Nasional Forum Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa se-Indonesia.
আপডে’ট কৰা তাৰিখ
বিকাশকৰ্তাসকলে আপোনাৰ ডেটা কেনেকৈ সংগ্ৰহ আৰু শ্বেয়াৰ কৰে সেয়া বুজি পোৱাৰ জৰিয়তে সুৰক্ষা আৰম্ভ হয়। ডেটাৰ গোপনীয়তা আৰু সুৰক্ষা প্ৰণালী আপোনাৰ ব্যৱহাৰ, অঞ্চল আৰু বয়সৰ ওপৰত ভিত্তি কৰি ভিন্ন হ’ব পাৰে। বিকাশকৰ্তাগৰাকীয়ে এই তথ্যখিনি প্ৰদান কৰিছে আৰু সময়ৰ লগে লগে এয়া আপডে’ট কৰিব পাৰে।
নতুন কি আছে
Fix Bug