Sumbu utama bertemu satu unit di Dikotil (mis. Di Leguminosae)
Sumbu utama bertemu ruang di Monokotil
Lingkaran yang berurutan berganti-ganti (mis. Dalam obdiplostemoni & benang sari antiposis)
Bagaimana Menggambar Bagian Longitudinal (L.S.)
Dengan bantuan bunga dan diagram bunga
Bayangkan sebuah garis di tengah diagram bunga, dari sumbu utama ke bract., Label harus ada di L.S. bukan pada diagram bunga
Karakter vegetatif:
1. Sistem root: petualangan.
2. Batang: seperti batang.
3. Daun: daun linier dengan venasi sejajar,
dasar selubung terbuka, ligule, 2 daun telinga.
Karakter bunga:
1. Lonjakan perbungaan.
2. Kuntum bunga.
3. Perianth: mungkin ada atau tidak ada, jika ada diwakili oleh 2 lodicule.
4. Androecium: 3 benang sari, kepala sari serbaguna.
5. Gynoecium: ovarium superior, 1 karpel, 1 lokula, plasentasi basal, 2 stigma berbulu.
Formula bunga:
%,, P 2, A 3, G 1, Plasentasi basal.
0 3 + 3
3
Diagram bunga dan L.S.
Karakter vegetatif:
1. Sistem root: petualangan.
2. Batang: Malaikat.
3. Daun: Linear dengan venasi paralel, alas selubung tertutup.
Karakter bunga:
1. Lonjakan perbungaan.
2. Kuntum bunga.
3. Perianth: tidak ada.
4. Androecium: 3 benang sari, kepala sari serbaguna.
5. Gynoecium: Ovarium superior, 3 karpel, 1 lokula, plasentasi basal, 3 stigma berbulu.
Formula bunga:
%,, P 0, A 3, G 3, Plasentasi basal.
Diagram bunga dan L.S.
Karakter vegetatif:
1. Sistem root: serat adventif.
2. Batang: Tidak bercabang.
3. Morfologi kasar: anakan.
4. Daun: Seperti mahkota dengan venasi paralel.
Karakter bunga:
1. Spadix perbungaan.
2. Bunga berkelamin tunggal yang subur.
3. Perianth: tidak berdiferensiasi menjadi kelopak maupun mahkota.
4. Androecium: 6 benang sari.
5. Gynoecium: ovarium superior, 3 karpel, apokarpus, plasentasi basal.
Formula bunga:
,, P (3) +3, A 3 + 3
,, P (3) +3, G (3), Plasentasi basal.
Diagram bunga dan L.S.
Karakter vegetatif:
1. Daun: dengan venasi paralel, bintik-bintik ochreate.
2. Sistem root: petualangan.
Karakter bunga:
1. Bunga yang cerah.
2. Perianth: dibedakan menjadi kelopak dan daun mahkota.
3. Androecium: 6 benang sari.
4. Gynoecium: Ovarium superior, 3 karpel, 3 lokula, plasentasi aksil.
Formula bunga:
,, K 3, C 3, A 3 + 3, G (3), Plasentasi aksil.
Diagram bunga dan L.S.
Karakter vegetatif:
1. Daun: sukulen dengan venasi paralel.
2. Sistem root: petualangan.
Karakter bunga:
1. Bunga yang cerah.
2. Perianth: tidak berdiferensiasi menjadi kelopak atau mahkota, 6 tepal.
3. Androecium: 6 benang sari, kepala sari introse.
4. Gynoecium: Ovarium superior, 3 karpel, 3 lokula, plasentasi aksil.
Formula bunga:
,, P (3 + 3), A 3 + 3, G (3), Plasentasi sumbu.
Diagram bunga dan L.S.
Karakter vegetatif:
1. Daun: dengan venasi pantai paralel.
2. Batang: bawah tanah (rimpang), batang semu.
3. Sistem root: petualangan.
Karakter bunga:
1. Spadix perbungaan.
2. Bunga yang cerah.
3. Perianth: tidak berdiferensiasi menjadi kelopak maupun mahkota.
4. Androecium: 5 benang sari subur.
5. Gynoecium: Ovarium inferior, 3 karpel, 3 lokula, plasentasi aksil.
Formula bunga:
%,, P (3 + 2), 1, A 3 + 2, G (3), Plasentasi aksil.
Diagram bunga dan L.S.
Karakter vegetatif:
1. Daun: dengan venasi paralel.
2. Sistem root: petualangan.
Karakter bunga:
1. Bunga yang cerah.
2. Perianth: dibedakan menjadi kelopak dan daun mahkota.
3. Androecium: 6 benang sari, subur hanya 1 lobus antera, satu lagi bermetamorfosis menjadi kelopak bunga.
4. Gynoecium: Ovarium inferior, 3 karpel, 3 lokula, plasentasi aksil, bentuk kelopakoid.
Formula bunga:
%,, K 3, C 3, A 1/2, G (3), Plasentasi aksil.