Semut Langton adalah automata seluler yang memodelkan semut yang bergerak pada kisi sel dengan mengikuti beberapa aturan yang sangat mendasar.
Pada awal simulasi, semut diposisikan secara acak pada kisi sel putih 2D. Semut juga diberi arah (baik menghadap ke atas, ke bawah, ke kiri, atau ke kanan).
Semut kemudian bergerak sesuai dengan warna sel tempat ia berada saat ini, dengan aturan berikut:
1. Jika sel berwarna putih, sel berubah menjadi hitam dan semut berbelok ke kanan 90°.
2. Jika sel berwarna hitam, sel berubah menjadi putih dan semut berbelok ke kiri 90°.
3. Semut kemudian bergerak maju ke sel berikutnya, dan ulangi dari langkah 1.
Aturan sederhana ini mengarah pada perilaku yang kompleks. Tiga mode perilaku yang berbeda terlihat jelas, saat memulai pada kisi yang sepenuhnya putih:
- Kesederhanaan: Selama beberapa ratus gerakan pertama, semut menciptakan pola yang sangat sederhana yang sering kali simetris.
- Kekacauan: Setelah beberapa ratus gerakan, pola kotak hitam dan putih yang besar dan tidak teratur muncul. Semut menelusuri jalur pseudo-acak hingga sekitar 10.000 langkah.
- Urutan yang muncul: Akhirnya semut mulai membangun pola "jalan raya" berulang sebanyak 104 langkah yang berulang tanpa henti.
Semua konfigurasi awal terbatas yang diuji akhirnya bertemu pada pola berulang yang sama, yang menunjukkan bahwa "jalan raya" tersebut merupakan daya tarik bagi semut Langton, tetapi tidak seorang pun mampu membuktikan bahwa hal ini berlaku untuk semua konfigurasi awal tersebut.