Don Bosco Boko, yang sekarang terdiri dari sebuah Paroki dan Sekolah Menengah Atas, merupakan inisiatif yang dilakukan Provinsi Salesian Guwahati di bawah perlindungan Uskup Agung Shillong Most saat itu Pdt. Hubert D'Rossario dan kemudian Provinsi Salesian, Pdt. Fr John Kalapura, dengan dukungan finansial dari Pastor Porcu Mario, yang saat itu menjadi pastor paroki Sonaighuli, dan dengan logistik, Pastor Lukose Cheruvalel, Pastor Augustine Karottupuram dan Pastor Augustine Edasserithottathil, Pastor Bosco Minj, asisten pastor paroki berturut-turut dari Sonaighuli, disediakan. Pastor Lukose diangkat menjadi asisten imam paroki di Sonaighuli segera setelah ditahbiskan pada tahun 1980. Namun, ia dipindahkan dalam waktu satu tahun karena ia diangkat menjadi sekretaris provinsi. Pastor Augustine Karottupuram menggantikannya tetapi karena kecelakaan sepeda motor ia harus dipindahkan. Saat itulah Pastor Augustine Edasserithottathil menjadi asisten pastor paroki. Pada tahun 1983, ia dipindahkan dan Pastor John Bosco Minj menjadi asisten pastor paroki. Selama periode inilah Misi di Boko dikonseptualisasikan dan tanah dibeli untuk tujuan tersebut.