Chameleon Card System by VIA

The Virtual Irrigation Academy

Tentang aplikasi ini

Sistem Kartu Bunglon merupakan cara paling sederhana untuk mengukur air tanah. Sentuh kedua kabel sensor pada kartu dan LED akan menyala.

Sensor kelembapan tanah bunglon memberikan pengukuran kelembapan tanah yang sederhana dan akurat bagi petani dan tukang kebun rumah. Aplikasi ini memungkinkan pengguna untuk mengumpulkan, menyimpan, dan memvisualisasikan pembacaan dari sensor Bunglon mereka dan memetakannya sebagai pola terhadap tanaman, ladang, atau kebun masing-masing selama periode waktu tertentu. Dengan membandingkan pola dan hasil yang terkait, kita dapat mencari cara untuk menghemat lebih banyak air dan mendapatkan hasil yang lebih tinggi. Pembelajaran membantu kita menguji asumsi kita tentang kapan harus menyiram dan berusaha untuk melakukan perbaikan terus-menerus.

Aplikasi ini dirancang untuk digunakan dengan sistem Kartu Bunglon. Untuk membeli sistem silakan kunjungi https://shop.via.farm/

Sensor menggunakan warna untuk menunjukkan seberapa haus suatu tanaman, sehingga memungkinkan pengguna untuk menggunakan air dengan lebih efektif. Biru = tanah basah, Hijau = tanah lembab, Merah = tanah kering, dan Merah Muda menunjukkan adanya garam. Penerapan air yang tepat membantu mengurangi stres tanaman, meningkatkan pertumbuhan, hasil panen, dan mengurangi limpasan pupuk. Mengairi saat sensor berwarna biru akan membuang-buang air dan menghilangkan nutrisi. Ada beberapa pengecualian, seperti tanaman dalam pot dengan zona akar terbatas mungkin perlu dijaga agar tetap berwarna biru, begitu pula sayuran berdaun pada hari-hari panas.

Mayoritas tanaman hortikultura harus disiram di zona hijau. Sadarilah bahwa zona hijau tidak bertahan lama! Suatu tanah mungkin berwarna biru selama berhari-hari dan kemudian berubah dari biru menjadi merah hanya dalam satu atau dua hari saat cuaca panas. Kebanyakan tanaman hortikultura akan kehilangan hasil di zona merah. Hal ini terutama terjadi pada tanaman berdaun atau jika warna merah bertepatan dengan pembungaan dan pembentukan buah pada tanaman lainnya.

Respon terhadap warna bergantung pada seberapa dalam akarnya dibandingkan dengan lokasi sensor. Pohon buah-buahan dengan sensor merah di kedalaman 20 cm kemungkinan besar akan cukup senang jika ada air di bawahnya. Jika terdeteksi kadar garam yang tinggi, maka warna perlu diinterpretasikan secara berbeda. Karena adanya garam berlebih, tanaman mengalami lebih banyak tekanan di lahan hijau daripada biasanya. Irigasi mungkin diperlukan di zona biru dan tentunya di zona hijau.

Tanaman yang berbeda memiliki kepekaan yang berbeda terhadap tekanan air, dan alat irigasi harus menentukan pola warna yang optimal. Ini memerlukan beberapa eksperimen.

Ketika zona akar benar-benar basah, array akan terbaca biru di semua kedalaman.
Saat akar mulai mengambil air, warnanya akan berubah menjadi Hijau paling dangkal.
Ketika akar terus tumbuh ke dalam zona akar, setiap lapisan akan berubah menjadi hijau, lalu menjadi merah.
Jika tidak ada irigasi, zona akar akan menjadi merah seluruhnya.

Kombinasi terbaik bergantung pada jenis tanaman dan seberapa sering Anda memiliki akses terhadap air.

Mengairi ketika semua lapisan berwarna biru hanya membuang-buang air, waktu, tenaga dan pupuk. Menunggu sampai semuanya berubah menjadi merah kemungkinan besar akan menyebabkan hilangnya hasil. Ada 25 kombinasi warna biru, hijau dan merah lainnya.

Sensor Bunglon telah dibuat oleh The VIrtual Irrigation Academy Ltd, sebuah badan amal terdaftar.