Bab ini, yang diungkapkan di Madinah, mempunyai dua puluh sembilan ayat. Selain meletakkan doktrin secara tegas, Bab yang mempersoalkan injunksi tertentu dalam domain masyarakat dan kerajaan.
Ayat pembuka hadir dua puluh Atribut Ilahi. Kemudian, Bab meneruskan dengan kehebatan Al-Quran, keadaan orang-orang yang beriman dan munafik pada Hari Kebangkitan, kisah-kisah bekas bangsa-bangsa, membelanjakan dalam Alasan Allah untuk penubuhan keadilan sosial, kritikan monastik, dan pengasingan sosial.
Imam Sajjad (as) berkata:
"Allah Azza waala mengetahui bahawa satu kumpulan yang terkenal dengan kemurnian pemikiran mereka akan muncul pada zaman akhir dunia, sebagai akibatnya, Dia menurunkan Surah al-Tawhid (atau Ikhlas, Bab 112) dan beberapa Ayat-ayat Surah al-Hadid sehingga orang dapat memperoleh pengetahuan yang lebih baik tentang Allah SWT dan menyadari bahwa siapa yang mengakui sifat-sifat Allah yang lain akan binasa. "
Kebaikan Bacaan Bab:
Merit menarik disebutkan dalam tradisi Islam mengenai pembacaan Bab. Walau bagaimanapun, patut dicatat, bacaan itu mesti disertai dengan pantulan dan amalan.
Telah diriwayatkan dari Nabi (S) yang mulia:
"Dia yang membaca Surah al-Hadid akan dianggap sebagai antara orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya."
Menurut tradisi yang diriwayatkan dari Imam Baqir (as):
"Dia yang membaca pembukaan Bab dengan memuji Tuhan (musabbahat), Hadid (57), Hashr (59), Saff (61), Jum'a (62), dan Taghabun (64), tidak akan mati sehingga dia bertemu Imam Mahdi (semoga Allah SWT mempercepatkan kedatangannya), tetapi jika dia mati sebelum kedatangan Mahdi, dia akan menjadi jiran Rasulullah (S). "
Demi kebendaan, tradisi lain dalam urat ini belum disebut.
Dikemas kini pada
6 Sep 2024