diselenggarakan meriah di Balai Sarbini, Semanggi, Jakarta Pusat, Agustus lalu. Milad MUI dibarengkan juga dengan Anugerah Syiar Ramadhan 1348 Hijriyah.

- Ahok Tersangka Penistaan Agama - 4

- Ketika Al Quran Dihina - 9

- Zainut Tauhid Sa’adi: Negara Ini Harus Kita Kawal - 16

- Masduki Baidlowi: Ini Namanya Perang Cyber Media 18

Nasional

- Mengenang Pahlawan Dari Asembagus - 20

- Hukuman Kebiri dalam Perspektif dan Argumentasi Islam

- 24

Kitab Kuning

Menjadi Ulama Sebenarnya - 26

Media

- Infokom MUI Gelar Anugerah Syiar Ramadhan - 36

uswah

KH Noer Ali:

Ulama Pejuang Karawang-Bekasi - 28

kIPRAH

Raker Infokom MUI 2016

Implementasi Program Melayani dan Melindungi Umat - 42

Dinamika - 49

kAJIAN

Menakar Tanggung Jawab Ulama dalam Mendudukkan

Aliran Gafatar/Eks Gafatar - 55

Wawancara

Dr. H. Anwar Abbas, M.Ag, M.M.

Peran Gelandang Pembagi Bola - 61

pENDIDIKAN

Melalui Gerakan Revolusi Mental & Akhlak - 63

iNTERNASIONAL

Konflik Turki-PKK Kekerasan bukan Jawaban - 70

Rihlah

Kota Islami New Madinah di Amerika - 75

Dr. Taufiq Ramadhan al-Buthi : Zionis Israel Ingin Hancurkan Suriah

Karya Manfaat Syaik Palembang

Menolak Demonologi Islam

itu adalah melalui mimbar khutbah, terutama khutbah Jumat.

Setiap muslim laki-laki baligh yang tidak sedang ada udzur syar’i

diwajibkan untuk ikut shalat Jumat, dan khutbah Jumat merupakan

bagian dari rangkaian shalat jumat tersebut. Karena itu, materi

khutbah Jumat yang mengangkat topik tentang pandangan ajaran

Islam pada perlindungan satwa dipandang sangat strategis untuk

menumbuhkan kesadaran umat Islam yang kemudian pada saatnya

akan tumbuh kepedulian terhadap pentingnya perlindungan satwa.

Kumpulan khutbah Jumat Tentang “Pelestarian Satwa Langka

untuk Menjaga Keseimbangan Ekosistem” ini memberikan arahan

bagaimana dan apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia agar

eksistensi satwa dapat terjaga untuk seterusnya.

Ijtimak Ulama Komisi Fatwa MUI digelar di Banjarbaru, Kalimantan Selatan mendekati bulan Ramadhan 1439H.

Rapat Kerja MUI tahun 2018 dilangsungkan di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat yang terkenal keindahan alamnya.

Koperasi Syariah MUI didirikan pada Desember 2016 bernama koperasi “Maslahat Umat Indonesia” yang berskala nasional dengan anggota pengurus atau karyawan MUI.

Editorial Masduki Baidlowi 4 

Nasional Ulama Hidupkan Potensi Raja Ampat 6 

Mimbar Utama Fatwa-fatwa dari Banjarbaru 10

Gairah Pesantren Sambut Ulama 33 

Kolom KH. Cholil Nafis, Lc., Ph D 36 

Kolom Dr. Hayu Prabowo, Ketua Pengurus Koperasi 38

MUI Terapkan Standar Pelayanan Internasional dengan ISO 9001:2015. 

LITERASI MEDSOS BERBASIS ISLAM WASATHIYAH Perjalanan Infokom MUI Mencari “Duta Cyber” di 16 Kota

Langkah BAZNAS Memperbaiki Ekonomi Nasional

LPPOM MUI TO THE WORLD

Mau Cepat Bisa Baca Kitab, Metode Amtsilati Solusinya 

Dalam Kegiatan Ganas Annar MUI Pusat

Sudah lama ada rencana untuk menulis buku yang berasal dari berbagai materi para narasumber yang memberikan pencerahan kepada peserta kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan Pimpinan Pusat Gerakan Nasional Anti Narkoba MUI (biasa disebut Ganas Annar) sejak 2016 sampai sekarang. Hal ini dikarenakan materi-materi tersebut sangat penting dan bagus untuk diketahui dan dipahami berbagai kalangan, termasuk orang tua, generasi muda, pendidik, dan ulama.

Dengan memahami berbagai teks pengetahuan tentang narkoba diharapkan ada kemampuan melakukan deteksi dini dan kewaspadaan terhadap situasi dan kondisi di sekeliling kita terkait dengan narkoba. Langkah ini akan sangat membantu menguatkan ketahanan diri dan keluarga dari bahaya dan ancaman narkoba, memperkokoh upaya pencegahan beredarnya narkoba, dan segera dilakukan penanganan yang tepat apabila ada penyalahguna narkoba di sekitar kita.

Dalam perspektif waspada terhadap bahaya narkoba maka telah menjadi kewajiban setiap umat Islam untuk menjaga dirinya dan keluarganya dari narkoba.

- Jalan Sutera : Xinjian sebagai Pintu Gerbang

- Menjaga Warisan Amal Habibie

- Tangtangan DPS di Era Ekonomi Digital

DAN KEHUTANAN RI

iii

Dewasa ini kita menghadapi tantangan besar dengan masifnya pemanfatan

sumber daya alam yang tidak berkelanjutan dan terjadinya kerusakan

lingkungan, perambahan habitat satwa serta perdagangan satwa illegal

yang dapat mengakibatkan kepunahan keanekaragaman hayati yang menjadi

kekayaan dan kebanggaan bangsa Indonesia.

Indonesia memiliki kekayaan alam hayati yang beranekaragam sebagai karunia

dan amanah Allah SWT kepada bangsa kita yang harus dijaga dan dimanfaatkan

secara lestari. Oleh karenanya, upaya pelestarian lingkungan hidup dan perbaikan

lingkungan harus dilakukan dengan melibatkan semua pihak baik pemerintah,

lembaga masyarakat dan individu.

Sebagai upaya untuk mensosialisasikan fatwa Majelis Ulama Indonesia No.4

Tahun 2014 tentang “Pelestarian Satwa Langka untuk Keseimbangan Ekosistem”

secara luas, buku Pelestarian Satwa untuk Keseimbangan Ekosistem ini akan

memperkaya wawasan masyarakat atas pandangan Islam terhadap perlindungan

satwa dan hal-hal ilmiah serta pentingnya upaya perlindungan satwa langka.

Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Majelis Ulama Indonesia

(MUI) yang telah mengeluarkan fatwa dan juga berupaya menyampaikan pesan-

pesan konservasi lingkungan tersebut bersama dengan para mitra LSM, akademisi

dan para dai di lapangan. Semoga buku ini dapat bermanfaat dan memberikan

pemahaman untuk kelestarian satwa dan keseimbangan ekosistem di Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI

Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc.