Apa itu penegasan?
Afirmasi adalah ekspresi yang sangat sederhana, pendek, dan kuat. Ketika Anda berkata, berpikir, bahkan mendengarnya, itu menjadi pikiran yang menciptakan kenyataan.
Penelitian menunjukkan bahwa ada antara 45.000 dan 51.000 pemikiran berbeda yang melintas di benak kita dalam satu hari. Itu berarti 150 hingga 300 pikiran per menit. Dan sayangnya bagi kebanyakan orang, 80 persen dari pemikiran ini negatif. Anda dapat membalikkan aura negatif ini dengan penegasan.
Anda dapat memilih untuk menggunakan afirmasi positif untuk memotivasi diri sendiri, mendorong perubahan positif dalam hidup Anda, atau meningkatkan harga diri Anda. Jika Anda sering terjebak dalam self-talk negatif, afirmasi positif dapat digunakan untuk melawan pola yang seringkali tidak disadari ini dan menggantinya dengan narasi yang lebih adaptif.
Menurut Kamus Bahasa Inggris Amerika, "menegaskan" adalah menyatakan bahwa sesuatu itu benar. Ketika diterapkan pada kehidupan spiritual, penegasan adalah pernyataan kebenaran yang ingin diserap seseorang ke dalam hidupnya.
Afirmasi bersifat dinamis dan praktis - bukan angan-angan. Salah satu alasan mereka bekerja adalah karena mereka didasarkan pada kebenaran yang lebih tinggi, yang, mungkin, belum kita sadari pada tingkat kesadaran. “Kesalahan terbesar yang dibuat orang,” tulis Swami Kriyananda, “adalah meremehkan kekuatan mereka sendiri untuk mengubah diri mereka sendiri.” Menurut Remez Sasson, seorang penulis perbaikan diri, pengulangan dan gambaran mental yang sesuai terbentuk saat mengucapkan penegasan membantu mereka mengubah pikiran bawah sadar. (
Idealnya, penegasan harus diulangi di tempat yang tenang dengan konsentrasi. Pengulangan ini memungkinkan seseorang untuk mengubah pola kebiasaan dan sikap yang biasanya hanya memiliki sedikit kendali. (1) Ketika seseorang menyadari bahwa kecenderungan yang berulang telah berdampak negatif pada kehidupan mereka, inilah saat yang tepat untuk menggunakan penegasan.
Instruksi untuk Praktek
Seperti yang diajarkan oleh Paramhansa Yogananda, penegasan harus diulangi dengan perhatian yang lebih dalam: pertama dengan suara keras, kemudian dengan suara normal, kemudian dengan bisikan, dan kemudian dalam hati, membawa maknanya ke alam bawah sadar.
Akhirnya, harus dikatakan sedemikian rupa untuk menarik seseorang ke alam bawah sadar. Ini dapat dilakukan dengan mengulanginya sambil berkonsentrasi pada titik di antara alis, tempat kesadaran ilahi di dalam tubuh.