Terkadang kita mengharapkan seseorang bisa mengerti, bisa memahami, apapun kekurangan dan kesalahan kita di masa lalu. Namun, jika kita sendiri yang selalu terjebak dalam masa lalu itu, mampukah kita membuka hati untuk orang lain?
Cinta memang bisa hadir karena terbiasa, namun kenyamanan hati tak akan pernah bisa kita ganti dengan tawa dan canda pura-pura. Mampukah kita menemukan hati yang tepat untuk bersandar?