ဤ E-စာအုပ်အကြောင်း
Apakah Anda ingin menjadi pembicara yang selalu didengar, diminati, dan diikuti? Apakah Anda ingin menjadi pembicara yang mampu mencairkan segala suasana dan selalu menampilkan hal baru, alias tidak monoton? Apakah masalah terbesar Anda saat ini adalah soal kepercayaan diri?
Buku praktis ini akan mengupas habis-habiasan triknya! Dimulai dari trik beretorika, trik mengatur emosi, trik menumbuhkan kepercayaan diri, hingga trik berbicara secara utuh dan runtut. Anda kemudian akan dibawa ke tingkat yang lebih tinggi, yakni penguasaan materi, penguasaan panggung, dan penguasaan audiens.
Berbicara ibarat belajar mengendarai sepeda. Awalnya sulit, namun jika semakin dilatih, maka semakin ahli dan mahir melakukkannya. Bahkan pembicara paling andal harus melewati proses latihan terlenih dulu. Dan jika mereka bisa, kenapa Anda tidak?
အဆင့်သတ်မှတ်ခြင်း၊ သုံးသပ်ခြင်း
စာရေးသူအကြောင်း
Suhada Martakim lahir di Yogyakarta pada 23 November. Ia merupakan alumnus dari Universitas Negeri Yogyakarta bidang Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan. Selain menulis buku, ia juga mempunyai aktivitas lain yang berhubungan dengan teknik sipil dan perencanaan sebuah proyek.
Walaupun memiliki latar belakang pendidikan engineering, ia memiliki ketertarikan pada dunia public speaking. Ketertarikannya dimulai semenjak SMA, ketika ia menjadi seorang debaters bahasa Inggris. Ia merasa bahwa kemampuan berbicara di depan umum sangatlah diperlukan untuk ke depannya. Dunia persaingan yang ketat dan kemudahan untuk belajar hal baru baginya adalah sebuah momentum yang pas demi menambah kapabilitasnya sebagai seorang personal. Kemampuan yang ia pelajari secara autodidak ini pernah sempat mengantarkannya pada salah satu acara berjudul “International Youth Leader Conference” ketika kuliah.
Pada perjalanannya mempelajari public speaking. Penulis dengan bintang Sagitarius ini memiliki beberapa tokoh yang dikagumi, seperti: Mario Teguh, Pandji Pragiwaksono, dan Emha Ainun Nadjib. Dari tokoh-tokoh inilah ia belajar bagaimana karakter pembicara, caranya membawakan public speaking di depan audiens, berpikir cerdas, kritis, dan selalu menghormati para audiens yangada.
Ia berharap karya pertamanya ini akan bisa digunakan sebaikbaiknya dan membawa dampak positif bagi masyarakat. Ia sekarang sedang aktif pada pekerjaannya di Yogyakarta.
