About this eBook
Aku sedang tidak menulis tentang diriku. Tetapi tentang Maria yang lain, yang selalu saja menyetuh hal paling dalam di dalam sanubariku. Hanya saja ini tentang sudut pandangku.
Sakit yang sangat lama sudah membuat keyakinannya, Maria, ibuku, terkikis sedikit demi sedikit.
Ia ditinggalkan oleh penolong hidupnya yang adalah kakekku dan yang adalah ayahnya. Raga dan jiwanya terkikis. Keyakinannya melemah. Jalan satu-satunya untuk kesembuhannya juga sudah dihancur-leburkan. Apalagi yang tersisa darinya.
Ketika akhirnya Maria, Ibuku menemukan jalannya kembali kepada keyakinan untuk Sembuh. Justru akulah yang digoyahkan.
Keyakinan itu pilihan sulit yang harus aku hidupi. Karena ini menyentuh hal paling sakral di dalam lubuk hatiku. Bukan hanya kendaraanku mencapai mimpiku yang terancam diambil, tetapi mimpiku.
Tetapi cintaku kepada Peter membawaku kepada keputusan ini. Aku menghidarinya dan memilih bertahan kepada apa yang aku yakini selama ini. Yang terpenting adalah aku menyakininya. Kesembuhan ibuku adalah milik Sang Pencipta lewat siapapun dan kapanpun adalah ditanganNya. Tetapi keyakinanku membawaku berdiri tegak dalam badai yang mengombang-ambingkanku. Aku bertahan dari keadaan terburuk dengan keyakinanku. Aku meraih mimpiku karena aku yakin bahwa aku akan meraihnya. Tanpa itu tidak ada satu langkah pun yang membawaku kepada mimpiku.
About the author
Apa yang kamu tuliskan,
apa yang kamu gambarkan , dan
apa yang kamu desainkan,
terlebih apa yang kamu pikirkan dan kamu putuskan,
membentuk dirimu dan orang-orang yang berada di sekitarmu.
Kamu memang selalu dihadapkan kepada sebuah pilihan.
Sepenuhnya pilihan ada di tanganmu. Kamu dapat memilih cahaya
atau kegelapan, semuanya dapat diterima. Tetapi apapun yang
kamu pilih hanya akan menunjukkan siapa dirimu.
Nama lengkapku Yuliana Susi Susanti, terlahir
dari keluarga yang cukup sering bersinggungan
dengan konflik ekonomi dan sakit-penyakit. Pada
hari Kamis, 03 Oktober 1991. Sebuah desa
bernama Candi adalah tempat tinggalku. Apa
yang terjadi dalam hidupku membawaku menjadi
seorang yang tidak mudah menyerah, tetapi juga
terkadang terlalu tidak memedulikan keluhan karena aku sudah
terbiasa dengan keluhan. Prinsipku adalah mengurangi keluhanku
dan mengubahnya menjadi sesuatu yang menarikku untuk lebih
baik. Lagi pula dalam kehidupan banyak hal yang menarik yang
terkadang aku juga melupakannya. Tetapi duniaku tiba-tiba saja
berubah sejak aku mengenal dunia arsitektur, bermula dari
pengumuman beasiswa yang aku terima saat aku hendak
melanjutkan kuliah namun terkendala biaya. Memulai dunia baru
|101
perkuliahan yang sangat baru dan disuguhi dengan senyuman dan
keramahan dosen-dosenku. Mendorongku untuk terus maju dan
hanya membuatku terinspirasi untuk mencapai mimpiku yang
masih sangat panjang. Syukur luar biasa, sampai akhirnya aku
mencintai dunia arsitektur itu sebagai kekasihku. Sekarang
Arsitektur, Seni menggambar wajah, membaca cerita dan menonton
film yang tidak lupa aku komentari merupakan hal yang sangat aku
sukai. Sebab layaknya kehidupan yang adalah sebuah cerita, dengan
cerita segala kehidupan kita dibentuk.
Satu hal lagi, aku sangat aktif di facebook account, alamatnya
https://web.facebook.com/