Seumpama Matahari

· DIVA PRESS
5.0
1 review
Ebook
142
Pages

About this ebook

Seumpama matahari, ia tidak pernah mengharapkan

cahaya dari bumi. Ia selalu memberikan cahayanya.

Biarpun bumi tidak merasakan.

Kami bangun, menembak sesekali ke arah teriakan tadi. Inilah cara terakhir. Zen membidik. Tembakannya berirama khas. Irama inilah yang ditakuti pasukan tentara pemerintah. Mereka sudah hafal irama ini.

Biasanya irama tembakan Zen memakan korban. Sebelum menjadi tentara gerilya, dia adalah pemburu rusa. Kijang di hutan pegunungan antara Bireun dan Panton sering menjadi sasaran tembakannya.

Kami menunggu Zen yang sedang menembaki musuh. Sesaat dia muncul. Kami lari tanpa membungkuk. Keringat sudah membasahi sekujur tubuh. Napas kami memburu. Dada sesak. Asap-asap mesiu peledak membuat dada kami sakit.

Selama dua jam kami bisa menyingkir dari medan pertempuran. Tak seorang pun di antara kami jatuh korban atau cedera. Namun, kini nyawa kami terancam oleh banyaknya racun mesiu terhirup. Kami harus mendapatkan air sebagai penawar. Kalau tidak, kami bisa mati keracunan....

Novel ini mengisahkan sekelompok pejuang yang kerap terancam maut di hutan, juga naluri, kesetiaan, dan hubungan cinta dengan seorang gadis. Sebuah novel sejarah kontemporer yang sangat penting, dan ditulis dengan amat manusiawi dan menyentuh. Layak dibaca semua orang, semua tingkatan, dan semua umur.

Ratings and reviews

5.0
1 review

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.