Begitu banyak pengetahuan tentang sebab musabab keberadaan yang dianggap benar dan menjadi anggapan umum (common sense), sementara tidak ada jaminan bahwa pengetahuan tersebut memang benar. Maka di sinilah filsafat berperan, yakni tidak akan berhenti pada anggapan-anggapan umum yang bersifat dogmatis, tetapi juga sebagai upaya reflektif kritis untuk mengusir berbagai keraguan di samping menuntaskan rasa kagum dan keingintahuan manusia.
Armawi lahir di Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Putra bungsu dari enam bersaudara dari pasangan Bapak Armawi dan Ibu Sawinar. Menikah dengan Dr. Saryani M.Si. dan dianugerahi dua orang anak, yaitu Aryan Morita Armawi dan Ardian Iwasaki Armawi. Menamatkan pendidikan dasar sampai menengah di Kota Pekanbaru. Melanjutkan studi pada Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada dan lulus sebagai sarjana Filsafat. Selanjutnya, menempuh studi Pascasarjana di Universitas Indonesia dalam bidang Ketahanan Nasional. Kemudian menempuh studi Doktoral Ilmu Filsafat pada Pascasarjana Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada.
Sejak tahun 1986 sampai sekarang tercatat sebagai dosen dan sebagai Guru Besar pada Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada. Di samping itu, bertugas sebagai dosen dan Ketua Program Studi Ketahanan Nasional Sekolah Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Koordinator Program Kerjasama Sekolah Pascasarjana dengan Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia dan Tenaga non organik pada Seskoad Bandung, anggota Pokja Lemhannas RI, Pokja Wantannas, Pokja Sosialisasi HAM Depkeh HAM, Pokja Ditjen Dikti Depdiknas dan Pakar TNI Dephan RI.
Karya ilmiah yang dihasilkan antara lain: Sumbangan Ilmu Sosial Terhadap Ketahanan Nasional, Keterbukaan Informasi dan Ketahanan Nasional, Visi ABRI Menatap Masa Depan, Ketahanan Bangsa dalam Buku Curah Gagas Masyarakat Kampus Rekomendasi untuk Presiden Edisi 2, Regionalisme, Nasionalisme dan Ketahanan Nasional, Etika dan Moralitas dalam Konteks Nation and Character Building dalam Buku Daya Tahan Bangsa, Nasionalisme dalam Dinamika Ketahanan Nasional. Selain yang dimuat dalam buku, masih banyak tulisan lainnya yang dimuat dalam prosiding internasional, jurnal nasional, makalah, maupun, media cetak. Aktif sebagai pembicara dalam kegiatan dan forum diskusi ilmiah.