Buen Camino: A Mental, Physical and Spiritual Journey

Djoko Kusumowidagdo

PT Kanisius

Par šo e-grāmatu

Buen Camino, dua kata yang selalu terdengar tiap kali peziarah bertemu dengan sesama peziarah ataupun orang-orang di desa atau kota di Spanyol. Buen berarti baik, camino berarti jalan. Jadi, Buen Camino artinya selamat di jalan. Camino de Santiago merupakan perjalanan ziarah, yang artinya mendekatkan diri pada Yang Mahakuasa, merupakan perjalanan kontemplasi dan memeriksa batin. Penulis melakukan camino ini sambil mengucap syukur dalam rangka usia 70 tahun, usia yang tidak muda lagi, tetapi dengan berkat-Nya, penulis masih dalam keadaan sehat dan cukup kuat untuk dapat melakukan suatu tantangan yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh orang-orang seumur penulis. Penaulis berharap tulisan ini dapat memberi inspirasi bagi kaum milenial karena kaum milenial dianggap sebagai orang-orang muda yang pragmatis, melakukan sesuatu dengan cara simplistis, cenderung mau melakukan sesuatu dengan cara yang mudah, tidak mau yang sulit sulit. Padahal untuk menuntaskan camino ini diperlukan kemauan keras, effort yang besar dan sungguh-sungguh. Jalan kaki 20 hingga 30 kilometer sehari dilakukan, mengapa tidak mengendarai mobil saja yang dapat diselesaikan dalam 30 menit atau bahkan lebih pendek lagi. Bukankah kita perlu lakukan sesuatu dengan efisien? Camino ini diharapkan dapat memberi inspirasi bagi mereka bahwa kadang-kadang kita perlu menapak bumi, melakukan suatu hal dengan cara yang mendasar meskipun ada cara-cara yang lebih cepat.