—Yudhi Herwibowo, penulis
Adalah rasa cinta sesungguhnya, membuat Mandor Sanyoto harus menolong Meinar, teman istimewa di masa lalunya, dari status bakul jamu yang konotatif dengan pelacur. Ia sendiri tak mengharapkan pertemuan kebetulan itu, karena telah beristri.
Pertemuannya dengan Meinar dibarengi kenyataan bahwa keadaan perempuan itu membuat Sanyoto prihatin dan marah pada dirinya sendiri.
Sungguh, ada hal yang masih akan bertumbuh pada cinta. Cinta yang sebenarnya tak pernah mati dalam hati yang merasa masih saling memiliki.