Negara Dan Korupsi: Pemikiran Mochtar Lubis Atas Negara, Manusia Indonesia, Dan Perilaku Politik

· Yayasan Pustaka Obor Indonesia
4.4
7 reviews
Ebook
367
Pages

About this ebook

Buku ini mencoba menganalisis secara mendalam pengaruh latar sosial, budaya, historis dan kekuasaan, ideologi yang melatarbelakanginya dan mengeksplorasi konstruksi teks pandangan Mochtar Lubis tentang negara dan korupsi, serta menampilkan politik identitas yang menjadi implikasi intelektual dan kritik sosial dari pandangan Mochtar Lubis tentang negara dan korupsi bagi kematangan demokrasi politik di Indonesia.

Ratings and reviews

4.4
7 reviews

About the author

Mansyur Semma oleh ibunya biasa dipanggil Ancu ketika masih kecil. Lahir di Palopo, 10 November 1962 dan wafat pada tanggal 4 Maret 2008. Ayahnya meninggal dunia pada Jumat, 2 Februari 1974, ketika ia masih kelas enam SD Muhammadiyah Palopo. Dan Ibunya meninggal dunia di Makassar, 15 September 2001, ketika Mansyur Semma sedang mendapat perawatan intensif dari dokter mata di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

Sebagai anak yatim, masa kecilnya dilalui dengan mandiri, terutama dalam menyelesaikan pendidikan SD, SMP dan SMA yang kesemuanya ditamatkan di Palopo. Ia tinggal di lingkungan Pasar Lama dan Masjid Jami. Biasa berjualan jalangkote’, rokok, antar foto, asongan di bioskop serta menjadi pelayan di warung nasi dan kios pakaian. Ia bisa menjahit pakaian, karena sejak SMP belajar menjahit dari beberapa orang kerabatnya dan memang cita-citanya yang tertinggi adalah ingin menjadi tukang jahit.

Ketika tamat SMA, ia pun memutuskan untuk tidak lanjut kuliah, karena ingin jadi tukang jahit. Tapi, keputusan itu sangat ditentang oleh ibunya yang sudah lama menjanda dan tidak akan menikah lagi. Pada tahun 1981, ia ke Makassar dan diterima di Fisip Unhas. Empat tahun kemudian ia sarjana (1985). Dalam kurun waktu empat tahun tersebut, selain kuliah, ia bekerja serabutan. Antara lain, menjadi loper koran dan koresponden. Di samping itu ia juga sudah memulai menulis opini di sejumlah media dan membantu dosen-dosen yang melakukan penelitian ilmiah.

Salah satu pelanggan yang sering diantarkan koran adalah Arfah Colleng, yang kini menjadi istrinya dan dikaruniai empat orang anak (Dila, Bosnia, Chechnya, dan Kasmir). Sejak tahun 1984, ia sudah dipercaya sebagai asisten dosen oleh Prof. A. Muis dan tahun 1986, resmi sebagai PNS di Universitas Hasanuddin.

Semangatnya untuk melanjutkan pendidikan dan mengikuti berbagai kegiatan ilmiah sangat tinggi. Antara Januari 1989 hingga September 1990, ia mengikuti program sarjana (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia dan meraih gelar Sarjana Sastra (Ss). Antara Agustus 1994 hingga Februari 1998 mengikuti program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia. Dan pada tahun 2003, diterima di program Doktor (S3) Ilmu-lmu Sosial Universitas Hasanuddin, meskipun ketika itu ia sudah mengalami kebutaan total. Pada tanggal 17 Nopember 2006, Manstur Semma meraih gelar doctor dalam bidang ilmu-ilmu social setelah mempertahankan disertasi berjudul “Negara dan Korupsi dalam Pandangan Mochtar Lubis (Telaah Antropologi Jurnalisme Politik).

Mansyur Semma aktif berpartisipasi sebagai peserta atau pembicara dalam sejumlah seminar, simposium, diskusi publik, dan berbagai pertemuan ilmiah lainnya. Terutama pertemuan ilmiah yang bersifat nasional dan lokal dan pesertanya terbatas. Selain itu, ia cukup produktif menulis opini berupa artikel dan essai di sejumlah surat kabar yang terbit di Indonesia, termasuk di sejumlah jurnal dan bulletin.

Tablig dan gerakan dakwah ditekuni sejak SD hingga saat ini. Dimulai di Kepanduan Hisbul Wathan Muhammadiyah. Pelajar Islam Indonesia (PII), Gerakan Pemuda Islam (GPI), Dewan Dakwah Islam Indonesia (DDII), Komite Penegakan Syariat Islam (KPPSI), dan beberapa lembaga dakwah lainnya. Ia tidak hidup dari dakwah tapi ia hanya menghidupkan dakwah sesuai kemampuan. RRI, Radio Mercurius, Fajar FM, SC FM, TS FM, Barata FM dan beberapa stasiun radio lainnya sering mengundang Mansyur Semma sebagai nara sumber dalam diskusi interaktif. Undangan ini disambut positif dan dijadikan sebagai ladang amal berbagi lmu dengan orang lain. Ilmu ilmu memang harus dibagi dengan siapa saja, tanpa diskriminasi. Ilmu dibagi tak akan berkurang, bahkan bertambah.

Wallahu Alam bis Shawab

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.