Tradisi Lisan Kantola pada Masyarakat Muna: Bentuk, Fungsi, dan Makna

· Penerbit NEM
eBook
164
Halaman

Tentang eBook ini

Tradisi lisan kantola adalah salah satu bentuk sastra lisan yang berasal dari masyarakat Muna, Sulawesi Tenggara. Kantola adalah sebuah permainan yang melibatkan dua kelompok yang saling berbalas pantun dengan irama dan nada tertentu. Kantola biasanya dimainkan pada saat acara adat, keagamaan, atau festival budaya. Lirik kantola mengandung makna-makna yang berkaitan dengan perasaan, pengalaman pribadi, dan dimensi kemasyarakatan. Kantola juga merupakan media ekspresi dan komunikasi antara masyarakat Muna dengan budaya-budaya lain, seperti Bali dan Lombok. Kantola memiliki bentuk syair yang mirip dengan soneta, tetapi tidak terikat oleh aturan sajak maupun jumlah baris. Kantola diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi dalam lingkungan klan atau marga. Tradisi lisan kantola merupakan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan agar tidak punah akibat pengaruh budaya modern.

Kantola merupakan pernyataan perasaan dan pendapat seseorang, yang disampaikan secara santun, sesuai dengan budaya masyarakat setempat. Komunikasi dengan menggunakan kantola lebih berkesan mudah dihayati, dipahami maksud serta pendapat seseorang. Kantola berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan kecermatan berbahasa. Hal ini akan menumbuhkan sikap penghargaan terhadap orang lain dan sikap malu untuk berbuat kesalahan. Dalam masyarakat tradisional, yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai adat yang berlandaskan pada tradisi, sikap malu merupakan dasar yang paling hakiki dalam kehidupan masyarakat.

Tentang pengarang

Darwan Sari, S.Pd., M.Si., adalah seorang penulis pada buku sastra dan budaya Indonesia yang lahir pada tanggal 09 September 1985 di Lambubalano, Sulawesi Tenggara. Ia adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Ia menempuh pendidikan dasar dan menengah di daerah Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara. Kemudian memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Sastra Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Haluoleo pada tahun 2008.

Tahun 2009 ia melanjutkan pendidikan S2 bidang Kajian Budaya di Universitas Udayana-Bali. Setelah meraih gelar Master of Science pada tahun 2011, ia kembali ke Universitas Haluoleo menjadi dosen tidak tetap. Di tahun yang sama, ia juga mengampuh mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar di beberapa perguruan tinggi kesehatan yang ada di Kendari, seperti Universitas Mandala Waluya dan Akademi Pelita Ibu Kendari.

Pada tahun 2014, ia menjadi dosen tetap di Universitas Muhammadiyah Kendari dan fokus mendedikasikan diri sebagai seorang dosen. Adapun mata kuliah yang pernah diampu, yaitu mata kuliah Sistem Sosial Budaya Indonesia, Pemberdayaan Masyarakat Lokal, Ilmu Sosial Budaya Indonesia, dan mata kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, ia juga membimbing penulisan skripsi mahasiswa dan telah menghasilkan karya berupa buku yang berjudul “Pengantar Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi” yang diterbitkan dalam dua edisi. Edisi pertama pada tahun 2015 serta edisi kedua terbit pada tahun 2019.

Beri rating eBook ini

Sampaikan pendapat Anda.

Informasi bacaan

Smartphone dan tablet
Instal aplikasi Google Play Buku untuk Android dan iPad/iPhone. Aplikasi akan disinkronkan secara otomatis dengan akun Anda dan dapat diakses secara online maupun offline di mana saja.
Laptop dan komputer
Anda dapat mendengarkan buku audio yang dibeli di Google Play menggunakan browser web komputer.
eReader dan perangkat lainnya
Untuk membaca di perangkat e-ink seperti Kobo eReaders, Anda perlu mendownload file dan mentransfernya ke perangkat Anda. Ikuti petunjuk Pusat bantuan yang mendetail untuk mentransfer file ke eReaders yang didukung.