Setiap hari terasa sama bagi Rhiannon. Ia sudah menerima jalan hidupnya, yakin bahwa ia memang ditakdirkan punya pacar yang dingin dan temperamental, Justin. Rhiannon bahkan membuat petunjuk untuk menjalani hubungan dengan cowok itu: Jangan banyak tuntutan. Jangan bikin marah. Jangan terlalu berharap. Sampai pagi itu, ketika segalanya berubah. Justin bisa melihat Rhiannon, untuk pertama kali ingin bersamanya, dan hari itu pun terasa sempurna— hari yang seakan dilupakan Justin keesokan harinya. Bingung, tertekan, dan mendambakan satu hari lagi yang sama sempurnanya, gadis itu mulai mempertanyakan segala hal. Kemudian, suatu hari, orang tak dikenal memberitahu Rhiannon bahwa Justin yang bersamanya, yang membuatnya merasa jadi manusia sesungguhnya… ternyata bukan Justin. Dalam buku memikat yang melengkapi bestseller New York Times Every Day ini, David Levithan bercerita dari sudut pandang Rhiannon, saat gadis itu berusaha mencari kebenaran tentang cinta dan bagaimana cinta dapat mengubah kita. Konsep yang sulit, tapi di tangan Levithan bisa berhasil. —EW.com