Demokrasi Tanpa Demos: Refleksi 100 Ilmuwan Sosial Politik Tentang Kemunduran Demokrasi di Indonesia

· ·
· LP3ES
4.0
1 review
Ebook
952
Pages

About this ebook

Ide awal buku ini lahir pada penghujung tahun 2020 saat kami menggagas perlunya mengundang ilmuwan sosial politik dari seluruh dunia untuk menulis refleksi bersama atas situasi demokrasi di Indonesia dalam rangka ulang tahun ke-50 LP3ES yang jatuh pada 19 Agustus 2021. Forum itu kemudian kami beri nama Forum 100 Ilmuwan Sosial Politik. Di forum itu, 3-4 orang ilmuwan sosial politik dari berbagai negara di dunia hadir setiap minggu, untuk berbicara di webinar LP3ES tentang berbagai tema, antara akhir Oktober 2020 hingga awal Juni 2021. Tercatat, ada 135 ilmuwan sosial politik (92 laki-laki dan 43 perempuan) yang bergabung bersama kami, baik berbicara dalam webinar, mengirimkan tulisan, ataupun berbicara dan mengirimkan tulisan sekaligus. Dari 135 ilmuwan tersebut, 77 orang (58 laki laki dan 19 perempuan) di antaranya menuliskan refleksi kritis dan mempercayakannya kepada kami untuk diterbitkan di dalam buku ini. Mereka tidak hanya ilmuwan sosial politik dari Indonesia, namun juga 19 Indonesianist dari berbagai negara: Kanada, Australia, Norwegia, Jerman, Tiongkok, Singapura, Inggris, Amerika, Belanda, Perancis, dan Jepang.


Kami percaya para penulis itu hadir dengan satu niat tulus dan sederhana: memberikan kontribusi bagi kemajuan demokrasi di Indonesia. Dan barangkall, seperti halnya kami, mereka juga percaya bahwa satu generasi baru Indonesia yang dapat menjawab tuntutan zaman sudah saatnya untuk dilahirkan. Satu siklus dua puluh tahunan yang dimulai dari kelahiran Sumpah Pemuda 1928, Proklamasi Kemerdekaan 1945, pergerakan mahasiswa tahun 1965, Reformasi 1998, dan siapa tahu: 2021! Satu generasi yang lebih bercorak kosmopolitan, yang berisi orang-orang Indonesia ataupun bukan, yang berbagi nasib menyaksikan pandemi yang belum tentu 100 tahun sekali terjadi, yang benaknya prihatin memikirkan kemunduran Indonesia dan bersama-sama melakukan refleksi dalam buku ini! Semoga niat itu sampai ke langit lalu kembali turun ke bumi menjadi butiran-butiran air hujan yang menjadi satu penanda: generasi baru akan segera lahir!

Ratings and reviews

4.0
1 review

About the author

WIJAYANTO a d a l a h Direktur Center for Media and Democracy LP3ES dan Pengajar media dan demokrasi di Universitas Diponegoro di mana dia juga menjabat sebagai Direktur International Undergraduate Program (IUP) di program studi Ilmu Pemerintahan. Selama 12 tahun terakhir menekuni isu-isu terkait jurnalisme, kebebasan media, korupsi, Pemilu, gerakan sosial dan demokrasi di Indonesia. Usai merampungkan studi doktoral dengan disertasi tentang biografi harian Kompas yang dipertahankan di Universitas Leiden pada 2019, dia mengembangkan minat risetnya pada politik digital dan pengaruhnya pada kehidupan demokrasi di era disrupsi. Belum lama ini, dia memenangkan research grant dari KNAW Belanda untuk periode riset tahun 2020- 2021 dengan proposal berjudul “Cyber Troops and Public Opinion Manipulation: A MixedMethod Study of Social Media Propaganda in Indonesia”. Telah banyak tulisannya yang tersebar di berbagai media masa dan jurnal ilmiah baik nasional maupun internasional. Pada tahun 2019 dia menjadi penulis utama outlook demokrasi 2020 yang direlease oleh LP3ES dengan judul Menyelamatkan Demokrasi dan Nestapa Demokrasi: Refleksi 2020, Outlook 2021 (LP3ES, 2021). Tulisan lainnya berjudul “Democratic Regression and Authoritarian Practices in Indonesia” dimuat di Indonesian Journal of Political Research yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Desember, 2020.

AISAH PUTRI BUDIATRI adalah Peneliti di Pusat Penelitian Politik, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P LIPI) dan Research Associate LP3ES. Ia meraih gelar sarjana Ilmu Politik dari FISIP Universitas Indonesia dan Master MA) dalam Studi Politik dari State University of New York. Aisah fokus pada studi tentang demokrasi Indonesia, dengan kajian spesifik pada partai politik, parlemen, Pemilu, perempuan politik dan konflik Papua. Saat ini, Aisah sedang menempuh studi doktoral di Kyoto University. Aisah dapat dihubungi melalui alamat Email: aisahputrib@gmail.com.

H E R L A M B A N G P WIRATRAMAN adalah Staf Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Airlangga dan Research Associate LP3ES. Lulus Master of Arts (MA) in Human Rights and Social Development, Mahidol University, Thailand (2006), dan Ph.D in Law di Van Vollenhoven Institute, Faculty of Law, Leiden University, the Netherlands (2014). Menjadi dosen maupun peneliti tamu, antara lain di Graduate School of International Development (GSID), Nagoya University (2015), Center for Asian Legal Studies NUS Law School (2017), Sydney Myer Asia Center, Faculty of Arts the University of Melbourne (2017), Vietnam National University Law School (2017), dan Norwegian Center for Human Rights (NCHR) Faculty of Law, University of Oslo (2018). Dalam asosiasi akademik, menjadi Ketua Asosiasi Filsafat Hukum Indonesia (AFHI, 2013-2014) dan Ketua Serikat Pengajar HAM Indonesia (SEPAHAM Indonesia, 2014-2017). Kini, Ketua Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (2019-sekarang) dan Steering Committee di Southeast Asian Human Rights Studies Network (SEAHRN). Menjadi redaktur tamu, reviewer, maupun editorial board di 13 jurnal nasional dan internasional, antara lain Cross-cultural Human Rights Review (NL), The International Journal on Minority and Group Rights (NL), IKAT: The Indonesian Journal of Southeast Asian Studies (UGM), Asian Journal of Law and Society (UK), Journal of Southeast Asian Human Rights (JSEAHR) (Unej). Herlambang dapat dihubungi melalui alamat Email: herlambang@fh.unair.ac.id. 

Rate this ebook

Tell us what you think.

Reading information

Smartphones and tablets
Install the Google Play Books app for Android and iPad/iPhone. It syncs automatically with your account and allows you to read online or offline wherever you are.
Laptops and computers
You can listen to audiobooks purchased on Google Play using your computer's web browser.
eReaders and other devices
To read on e-ink devices like Kobo eReaders, you'll need to download a file and transfer it to your device. Follow the detailed Help Center instructions to transfer the files to supported eReaders.