Bagi Umat Islam, ada daya tarik tambahan yaitu aspek sejarahnya, mengingat Islam pernah tumbuh dan bersemi di wilayah ini selama delapan abad. Lebih dari itu, Islam yang berkembang adalah Islam yang berkemajuan, yang membangun peradaban sangat tinggi, yang bisa dilihat dari berkembangnya sains dan teknologi, sastra dan seni dalam berbagai bentuknya, serta budaya yang ramah dan toleran, sebagai bentuk implementasi pesan dalam Al Qur’an yang muncul dalam ungkapan “Rahmatan lil Alamin”.
Jejak-jejak yang membanggakan ini masih bisa dilihat nyata dalam bentuk bangunan-bangunan baik yang berupa benteng, istana, dan masjid, dengan arsitektur dan ornamen yang menghiasi dinding-dindingnya, sebagai bagian dari karya seni yang sangat indah dan menawan, membuat turis dari berbagai negara datang berduyun- duyun untuk melihatnya dari dekat.
Bagi orang Indonesia yang masyarakatnya sangat religius, di samping semua daya tarik yang diungkapkan di atas, tentu sikap toleran masyarakat Spanyol dalam mengamalkan agama, dalam situasi masyarakat dunia yang dilanda gelombang dan badai hoaks, yang membuat warganya semakin tidak ramah, maka mendekatkan dua warga masyarakat ini dirasa semakin penting.
Inilah pesan-pesan yang ingin disampaikan dalam novel ini, semoga kedekatan diantara dua bangsa yang secara geografis sangat jauh, berbeda benua, berbeda budaya, berbeda bahasa, dan berbeda agama ini mampu menciptakan dunia yang lebih ramah dan lebih damai.
Dr. Muhammad Najib, dilahirkan di Singaraja, Bali, sebagai anak kedua dari sembilan bersaudara. Pendidikan awalnya ditempuh di Madrasah Ibtidaiyah Islamiyah, kemudian SMP Muhammadiyah, serta menamatkan SMA Taman Pendidikan “45”, yang semuanya dijalani di kota kelahirannya. Ia kemudian melanjutkan studinya S1 Jurusan Teknik Elektro, ITS Surabaya, kemudian mengambil S2 di bidang yang sama di ITB Bandung, selanjutnya mengambil S3 dalam Ilmu Politik di Pasca Sarjana UNAS Jakarta.
Ia sejatinya adalah seorang guru, mengawali pengabdiannya sebagai dosen di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya dan di almamaternya ITS, sempat dipercaya sebagai Dekan Fakultas Teknik UNISMA, Bekasi. Ia bermetamorfosi menjadi politisi sejak munculnya Gerakkan Reformasi pada tahun 1998. Ia ikut mendirikan Partai Amanat Nasional, kemudian menjadi Pengurus Dewan Pimpinan Pusat PAN sejak berdirinya sampai sekarang. Sempat menjadi Anggota DPR RI pada periode 2004-2009 dan periode 2009-2014.
Pengalamannya berorganisasi dimulai dari Ketua HMI, Komisariat Elektro, ITS, kemudian Ketua HMI, Korkom ITS, terakhir sebagai Ketua HMI Cabang Surabaya. Aktifitas berorganisasi dilanjutkan di Persyarikatan Muhammadiyah, dimulai dari Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah Jawa Timur, kemudian dipercaya sebagai Sekjen Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, selanjutnya sebagai Ketua Hubungan Internasional Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Aktifitas organisasi lain yang pernah diembannya antara lain sebagai salah seorang Ketua di World Conference on Religions and Peace (WCRP), Ketua Ikatan Alumni ITS Surabaya, Wakil Ketua Badan Kerja sama antar Parlemen DPR-RI, Sekretaris Fraksi PAN DPR RI, Ketua Hubungan Luar Negeri & Diaspora DPP PAN periode 2015-2020, sebagai Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Pengurus Pusat ICMI periode 2015-2020, mendirikan Research Center for Civilizations & Human Resources Development (RCC&HRD) pada 2020 dan dipercaya sebagai direktornya.
Aktifitas internasional yang pernah dilakukannya antara lain: Mengikuti Seminar Internasional tentang perdamaian di Princeton, New Jersey, Amerika; Peserta IVP (International Visiter Program) di Amerika atas undangan USIA; Delegasi Indonesia pada International Youth Camp, di Ismailia, Mesir atas undangan Pemerintah Mesir; Peserta pada International Youth Conference di Khartoum, Sudan; Sebagai delegasi Indonesia dalam World Conference on Religion and Peace (WCRP) di Amman, Jordania; Mengunjungi Jerman atas undangan Frederik Ebert Stiftung (FES); Mengikuti program Comparative Analysis of Political System (CAPS) di Amerika dan Jepang atas Sponsor International Republican Institute (IRI); Menghadiri konvensi Partai Demokrat di Amerika atas undangan NDI; Berkunjung ke Perancis atas undangan Pemerintah Perancis dalam rangka meningkatkan saling pengertian antara umat Islam Indonesia dengan Bangsa Perancis; Berkunjung ke Jepang atas undangan Pemerintah Jepang dalam rangka mengenal lebih dekat budaya dan sistem demokrasi yang dikembangkan di Jepang; Mengikuti CDI Political Party Development Course di ANU Australia atas undangan Center for Democratic Institutions; Berkunjung ke Australia dalam rangka memenuhi undangan Partai Buruh (ALP) untuk menyaksikan pemilu sekaligus kemenangan Kevin Rudd sebagai Perdana Menteri; Memimpin delegasi Indonesia dalam sidang Standing Committee on Energy di Moscow; Menjadi anggota delegasi Indonesia dalam Sidang Inter Parliamentary Union (IPU) di Geneva; Menyampaikan makalah dengan judul “The Role of Parliament and Political Parties as Base on Indonesian Expieriences “ pada seminar yang bertema “Enhancing The Role of Parliament and Political Parties in The Political Reform Process Deeply Devided Sociaties” di Bangkok, Thailand; Menjadi peserta pada kursus politik yang diselenggarakan oleh ALP bekerja sama dengan Graduate School of Gorvernment Sydney, Australia; Menyampaikan makalah dengan judul “More Than Just Ratifying The CTBT” pada seminar tentang perlucutan senjata nuklir yang diselenggarakan oleh Diplomatic Academy of Vienna, Austria; Sebagai Juru Bicara delegasi Indonesia dalam sidang PBB di New York tentang Arms Trade Treaty (ATT); Mengunjungi minoritas Muslim Suku Hui di Ningxia dan uku Uighur di Xinjiang, China; Sebagai pembicara dalam konferensi internasional tentang Kashmir di Ankara (Turki); Sebagai pembicara dalam dialog: Understanding Indonesian Islam, yang diorganisir oleh JNU, New Delhi (India).
Anugerah atau Penghargaan yang pernah diterimanya antara lain: Lulus sebagai siswa terbaik di SD, SMP, dan SMA; Menerima lencana emas dari Majelis Tinggi Agama Khong Hu Chu (MATAKIN); Menerima penghargaan dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional sebagai salah seorang pendiri PAN; Menerima Alumni Award dari ITS sebagai salah seorang alumni yang berjasa terhadap almamater.Sebagai penulis, karyanya sering dimuat di harian Republika, Jawa Pos , dan RMOL. Karyanya dalam bentuk buku yang sudah diterbitkan antara lain: Sejarah Berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN Press, 2006); Bersujud diatas Bara: Novel yang dimuat secara bersambung di Jawa Pos (2009); Safari, Novel yang dimuat secara bersambung di Harian Republika (2009); Jalan Demokrasi, Perbandingan Pengalaman Indonesia, Turki, dan Mesir (Republika, 2019).
Sebagai penulis, karyanya sering dimuat di harian Republika, Jawa Pos, dan RMOL. Karyanya dalam bentuk buku yang sudah diterbitkan antara lain: Sejarah Berdirinya Partai Amanat Nasional (PAN Press, 2006); Bersujud diatas Bara: Novel yang dimuat secara bersambung di Jawa Pos (2009); Safari, Novel yang dimuat secara bersambung di Harian Republika (2009); Jalan Demokrasi, Perbandingan Pengalaman Indonesia, Turki, dan Mesir (Republika, 2019). TulIsannya dalam novel ini terasa mengalir bagai air dengan logika yang jelas. Walau sangat serius dari sisi isi dan mendalam khususnya saat membahas hal-hal yang berat dan sensitive, akan tetapi disajikan dengan cara ringan dan sederhana. Hal ini tidak bIsa dilepaskan dari pengalamannya dalam dunia politik praktis, perjalanannya ke berbagai negara, dan luasnya baca-annya. Modal bahasa Inggris dan bahasa Arab yang dimilikinya terasa sangat mewarnai dan memperkaya cakrawala saat menggambarkan berbagai hal dalam.
Kini mendapatkan kepercayaan sebagai Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Spanyol.