Khayati dipindah ke SD Kusuma Bhakti. Dia sempat susah mencari lokasi Kusuma Bhakti (KB), sehingga semakin merasa kesal dan merana. Lebih terkejut lagi dengan kondisi KB. Karena kondisi fisik lokasi serta bangunan yang menyedihkan dan kondisi non fisiknya yang juga mencemaskan.
Ada anak-anak yang sampai membawa parang saat berkelahi dengan sebaya. Ada orang tua yang membawa pulang anaknya begitu saja tanpa permisi, padahal di tengah-tengah pelajaran. Belum lagi keadaan masyarakat sekitar yang memang berada di daerah minim, ekonomi rendah dan kurang pendidikan, bahkan sarang preman. Beda sekali dengan SD-nya terdahulu, yang ada di tengah kota, dengan murid serta wali berasal dari golongan berada dan berkecukupan, sopan serta cerdas-cerdas.
Khayati mencari tahu sebab dan akar dari semua permasalahan tersebut. Setelah dengan segala upayanya, syukurlah ada perubahan dan perbaikan dalam hal perilaku anak-anak maupun orang tuanya. Namun ketika hendak berbangga dengan pencapaian ini, Khayati justru dapat cemoohan dari para pihak lain yang datang karena pengawasan silang ebtanas, KB dianggap kandang kambing karena kondisi fisiknya yang mengenaskan.
Khayati mencari cara bagaimana agar fisik bisa diperbaharui. Kemampuan orang tua murid tidak ada, tidak ada pendonor. Namun dia terus berusaha.
Kabar baik datang, ada bantuan dan bisa dicairkan. Dana untuk dua lokal ternyata bisa dimungkinkan untuk empat lokal. Khayati tergoda korupsi.
Bagaimanakah kelanjutan kisah Khayati ini?
DIAN NAFI. Lulusan Arsitektur Undip yang suka travelling dan menulis fiksi serta non fiksi seputar keislaman, kepesantrenan, kewanitaan, parenting, enterpreneurship dan pengembangan diri. Pegiat banyak komunitas, Coach, Trainer dan Public Speaker. Author 28 buku dan 86 antologi di 17 penerbit Indonesia. Blogger www.dian-nafi.com; www.writravelicious.com; www.hybridwriterpreneur.com. Jurnalis www.demagz.web.id. Owner Hasfa Camp & Publishing www.hasfa.co.id.
Profilnya dimuat di Harian Analisa Medan (2011) Buku Profil Perempuan Pengarang dan Penulis Indonesia (KosaKataKita, 2012) Jawa Pos-Radar Semarang (2013) Alinea TV (2014) Koran Sindo (2014) Tribun Jateng (2015) Nakita (2016) TVKU (2018)
Pemenang Favorit LMCR ROHTO 2011 dan 2013. Penulis Terpilih WS Kepenulisan PBA dan KPK 2011, Penulis Terpilih WS Cerpen Kompas 2012, Nominee Non Fiksi Favorit Anugerah Pembaca Indonesia 2012. PSA Awardee 2013. Bulan Narasi Awardee 2014. PSA Awardee 2014. Nominee Fiksi Favorit Anugerah Pembaca Indonesia 2016. Penerima Apresiasi Literasi Dari Bupati 2017. Menang Seleksi Lomba Balai Bahasa Jawa Tengah 2018. Finalis Fellowship IBT Tempo 2018
Bisa dihubungi via diannafihasfa@gmail.com