"""Jiwa kemudaan kami membuatnya selalu bergolak. Tetapi ajaran dan nilai yang keluarganya ajarkan, membuatnya selalu berusaha membatasi diri. Membuat benteng-benteng pertahanan. (Yudhistira) Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Bagaimana menamakannya. Kurasa ini bukan cinta. Tapi tentu saja juga bukan nafsu, aku tidak seburuk itu.Katanya padaku, adakah kau tahu apakah ini, Yudhistira? (Kemala) Cantik-cantik kalau tidak punya etika, sama saja dengan nol puthul. Kosong ! (Samuel) Tentu saja aku tidak sehina itu, menukar rasa kasihku yang putih dengan nikmat sekerat daging yang pasti berakhir penyesalan berkepanjangan. (Yudhistira)"""