Moderasi Islam Dan Kebebasan Beragama Perspektif Mohamed Yatim & Thaha Jabir Al-Alwani

Dr. H. Mahmud Arif · Prof. Mohamed Yatim · Prof. Thaha Jabir al-‘Alwani

Nov 2020 · Deepublish

About this ebook

Buku ini adalah hasil terjemahan karya dua tokoh yang berbeda, yakni karya Prof. Mohamed Yatim yang berjudul al-Wasathiyyah wa al-I’tidȃl: Min Ajli Istirȃjiyyah Listȋ’ȃb Fikrat al-Ghuluw wa al-Tatharruf (Beirut: al-Intisyȃr al-‘Arabȋ, 2011), dan karya Prof. Thaha Jabir al-Alwani yang berjudul Lȃ Ikrȃha fi al-Dȋn: Isykȃliyyat al-Riddah wa al-Murtaddȋn min Shadr alIslȃm Hattȃ al-Yaum (Kairo: Maktabah al-Syurûq al-Dawliyah, 2003), dengan konteks penulisan yang berbeda pula. Namun karena ada benang merah yang menghubungkan kedua karya mereka, saya memberanikan diri untuk menyandingkan agar menjadi satu buah tulisan buku yang sama-sama merespons isu aktual keberagamaan masyarakat Muslim dunia dan Indonesia. Isu-isu seperti radikalisme, terorisme, dan intoleransi, sedang hangat dibicarakan karena dinilai telah mengancam kelangsungan tatanan hidup bersama yang penuh diwarnai kerukunan dan perdamaian. Isu-isu tersebut juga dianggap menciderai ajaran luhur agama yang mengajak para pemeluknya untuk menebar kebaikan dan berjuang mewujudkan kemaslahatan hidup umat manusia.

Moderasi Islam Dan Kebebasan Beragama Perspektif Mohamed Yatim & Thaha Jabir Al-Alwani ini diterbitkan oleh Penerbit Deepublish dan tersedia juga dalam versi cetak.

About the author

Dr. H. Mahmud Arif merupakan Dosen Tetap FITK UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta. Selain mengajar pada jenjang sarjana (S-1), Arif (sapaan akrab) juga aktif mengajar pada jenjang magister Moderasi Islam dan Kebebasan Beragama 209 (S-2) dan doktor (S-3), baik di kampus sendiri maupun di perguruan tinggi lain. Ia menjadi salah satu dosen tidak tetap di program Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Sains Al-Qur’an. Banyak karya tulis yang telah dipublikasikannya, baik berupa buku maupun artikel ilmiah dalam jurnal nasional dan internasional. Karya tulisnya dalam bentuk buku, antara lain Tiga Aliran Utama Teori Pendidikan Islam (Tiara Wacana, 2002), Filsafat Pendidikan (Gama Media, 2007), Pendidikan Islam Transformatif (LKiS, 2008), Panorama Pendidikan Islam di Indonesia (Idea Press, 2009), Tafsir Pendidikan: Makna Edukasi Alqur’an & Aktualisasi Pembelajarannya (Ombak, 2015), dan Akhlak Islami & Pola Edukasinya (Prenadamedia, 2020).

Prof. Mohamed Yatim (lahir di Casablanca, 16 Agustus 1956) merupakan seorang intelektual dan politisi ternama dari Parti de la Justice et du Dẻveloppement (PJD atau Partai Keadilan & Pembangunan) yang mengusung ideologi Islam moderat di Maroko. Dalam pemilihan umum legislatif tahun 2016, partai ini berhasil meraih mayoritas suara sehingga berhak membentuk pemerintahan kendati harus berkoalisi dengan partai-partai lain. Sejak tahun 2017, Saȃdeddine El Othmani, Ketua Umum PJD dilantik oleh Raja Mohammed VI sebagai perdana menteri dalam sistem monarkhi konstitusional Maroko. Pentingnya peran dalam partai, Prof. Yatim dipercaya untuk menduduki jabatan sebagai Menteri Tenaga Kerja dalam kabinet El Othmani.

Prof. Thaha Jabir al-‘Alwani (lahir di Irak pada tahun 1935) merupakan mantan Direktur IIIT (International Institute of Islamic Thought), USA, sebuah organisasi nonprofit yang dirintis pendiriannya oleh Prof. Ismail Raji al-Faruqi (w. 1986) pada tahun 1981. Al-‘Alwani menempuh pendidikan dari jenjang sarjana hingga doktor di Universitas Al-Azhar, Kairo. Beliau pernah menjadi Guru Besar bidang Fikih/Ushul Fikih (1975-1985) Universitas King Muhammad bin Sa’ud, Riyadh, Saudi Arabia dan pernah menjabat sebagai Presiden Universitas Cordoba, Virginia, USA. Beliau juga pendiri organisasi Fiqh Council of North America. Kepakarannya dalam bidang hukum Islam, kajian AlQur’an, dan pemikiran Islam sangat dikenal luas. Hal ini, dibuktikan oleh begitu banyak karya ilmiah dalam bidang tersebut yang telah dihasilkannya dan menjadi rujukan, antara lain “alIjtihȃd wa al-Taqlȋd fi al-Islȃm”, “Muqaddimah fȋ Islȃmiyyat alMa’rifah”, “Islȃmiyyat al-Ma’rifah bayn al-Ams wa al-Yaum”, “Ḥȃkimiyyat al-Qurȃn”, “Ishlȃḥ al-Fikr al-Islȃmȋ”, “Issues in Contemporary Islamic Thought”, dan “Naḥwa al-Tajdȋd wa al-Ijtihȃd”. Bahkan, pemikiran beliau juga telah banyak dikaji, seperti terungkap dalam artikel Khalida Majid, “Taha Jabir Al-‘Alwani: A Study of His Views on Ethics of Disagreement in Islam” (Journal of Religion and Health, June 2015). Tokoh yang sangat berjasa mengenalkan Islam moderat di dunia Barat ini tutup usia pada 4 Maret 2016 dan meninggalkan duka mendalam di kalangan umat Islam.