Kapan menikah? Sudah punya calon, belum? Pertanyaan-pertanyaan itulah yang sering muncul ketika kita berkumpul dengan keluarga. Pertanyaan-pertanyaan menyebalkan dan membuat "trauma". Belum lagi sebutan-sebutan menyindir, seperti jones dan sebagainya.
Padahal, perjalanan menjemput jodoh pastilah berbeda bagi masing-masing orang. Jatuh bangun menjemput jodoh mau tak mau menjadi "bumbu" yang harus dirasakan dalam proses pertemuan dua insan. Bukankah kelahiran, jodoh, dan kematian adalah rahasia Tuhan?
Buku ini berisi kisah-kisah nyata pencarian jodoh sejati. Pelakunya sadar bahwa cinta tak bisa dipaksakan, tapi layak diperjuangkan. Beberapa kisahnya cukup mengharukan. Kisah-kisah ini dipersembahkan untuk para jomlowan dan jomlowati sebagai obat penawar galau.
[Mizan, Noura Books, Agama, Islam, Ibadah, Muslim, Indonesia]
Penulis merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak David Kawitana dan Yatmilah yang dilahirkan pada Mei 1993 di Mojokerto. Penulis memiliki dua orang kakak bernama Evi Rismawati dan Dedik Purbaya. TK Darul Arqom merupakan pendidikan formal pertama penulis dengan tahun masuk 1998, kemudian pada 1999 penulis melanjutkan studinya di SDN Kembangsri II, pada 2005 penulis diterima di SMPN 2 Ngoro, dan pada 2008 penulis masuk di salah satu sekolah ternama di daerahnya, yakni SMAN 1 Mojosari. Setelah itu, pada 2011 penulis masuk di salah satu perguruan tinggi negeri ternama di Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN Undangan.
Selama menempuh pendidikan, penulis aktif di berbagai organisasi di antaranya keruhanian Islam, OSIS, PMR, Pramuka, dan kesenian teater. Setelah menjadi mahasiswa IPB, penulis juga aktif mengikuti kegiatan organisasi yang ada di kampus, yaitu menjadi staf Pengembangan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) pada Badan Eksekutif Mahasiwa Tingkat Persiapan Bersama Kabinet Madani. Pada 2012-2013, penulis aktif sebagai Wakil Ketua BEM Fakultas Ekologi Manusia Kabinet Trilogi. Pada tahun kepengurusan selanjutnya, penulis mendapatkan amanah menjadi Ketua BEM Fakultas Ekologi Manusia Kabinet Mozaik Toska.
Penulis juga pernah mengikuti beberapa pelatihan, di antaranya pelatihan kepemimpinan, pelatihan wirausaha muda, dan pelatihan public speaking. Pada 2014, penulis menjadi salah satu penerima dana DIKTI dalam Program Kreativitas Mahasiswa cabang Pengabdian masyarakat, selain itu pada tahun yang sama peneliti juga terpilih menjadi peserta Kuliah Kerja Profesi di pulau terluar Indonesia Kepulauan Natuna. Pada 2015, penulis sempat bekerja di PT Mark Plus Insight, kemudian berhenti dan memulai membuka bisnis, yakni dalam bidang agristudiwisata (edufarm) dan Event Organizer, yang ketika itu omset penghasilannya mencapai Rp20.000.000/bulan. Saat ini, penulis sedang aktif kuliah di Kampus Bisnis Umar Usman. Selain itu, penulis juga sedang merintis karier di bidang properti dan kuliner.[]