À propos de cet e-book
Buku ini menghimpun 62 kajian yang disampaikan oleh Syekh Abdul Qodir Jailani ratusan tahun yang lalu, tepatnya pada tahun ke-545 Hijriyah. Meskipun telah tua dimamah usia, petikan nasehat beliau tetap membekas di hati para pembacanya. Selaras dengan tujuan Syekh Abdul Qadir yang mengharapkan petuahnya dapat menyejukkan jiwa-jiwa setiap hamba-Nya. Syekh Abdul Qadir, seorang sufi yang dijuluki sebagai “Panglima Para Wali Allah Swt.”, yang semasa hidupnya beliau konsisten dalam berdakwah mengantarkan para umat manusia pada jalan menuju Allah Swt. Melalui kitab Fathur Rabbani ini, beliau ingin mengajak para pembacanya untuk memperbaiki kondisi hati dan menyucikan batin dengan menafikan keberadaan selain Allah Swt. dari hatinya. Selamat membaca!
Notes et avis
À propos de l'auteur
Syekh Abdul Qadir al-Jailani bernama lengkap Syekh Muhyiddin Abu Muhammad Abdul Qadir al-Jailani bin Abi Saleh Musa bin Abdullah bin Yahya az-Zahid bin Muhammad bin Dawud bin Musa bin Abdullah al-Hauzi bin Abdullah al-Hadi bin al-Hasan bin al-Mastna bin al-Hasan bin al-Sabthi bin Ali bin Abi Thalib ra Lahir di Naif, daerah Jailani di perbatasan Iran pada tgl 11 Rabiul-Akhir 470 H/ 18 Maret 1077 M. Nama al-Jailani dinisbatkan pada nama daerah tempat lahirnya yang Bernama Jailan atau Kailan. Wafat pada hari Sabtu, 8 Rabiul Awal, 561 H/1166 M. Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah ulama fiqih, sufisme, dan ahli tarekat yang dikenal dengan Qadiriyah. beliau berasal dari suku Kurdi. Beliau diikuti oleh beberapa umat Islam di seluruh dunia dan disegani oleh ulama besar lainnya maupun di kalangan sufi. Beliau belajar hadis-hadis nabi pada Abu Bakar Ahmad bin al-Muzhafar dan Abu Ghalib al-Baqilani. Beliau belajar ilmu fiqih pada Abu Sa'ad al-Mukharrimi, seorang guru yang mempunyai madrasah di Babul-Ajzi yang kemudian diserahkan pada Syekh Abdul Qadir al-Jailani dan di situlah Syekh Abdul Qadir al-Jailani senantiasa memberikan nasihat-nasihat pada muridnya. Syekh Abdul Qadir al-Jailani hidup selama sembilan puluh tahun. Semasa kecil beliau meninggalkan kota jilan menuju Baghdad untuk belajar. Karena ditolak di madrasah Nizhamiyah, beliau belajar pada Abu Yusuf al-Hamdany. Pada tahun 1127 M. beliau mengajar dan menyebarkan dakwahnya dalam semua mazhab dan menghabiskan usianya selama 25 tahun untuk mengembara menyebarkan nasihatnya di daerah Iraq. Hingga beliau dikenal sebagai tokoh sufi. Selain itu, beliau menjadi pemimpin madrasah di ribath, Baghdad. Karya-karyanya yang ditulis sangat banyak. Mulai dari kitab Fiqih, tasawwuf hingga tafsir. Dengan tingkat kesalehan dan kealiman yang tinggi, beliau mejadi panutan beberapa ulama besar, di antaranya ada Ibn Katsir dan Ibn 'Arabi. Sehingga tak heran jika Syekh Abdul Qadir al-Jailani dikenal dengan Quthubu al-Auliya (pemimpin para wali) dan julukan Ghautsul al-A'zham (Sang Penolong yang besar). Selain itu juga dijuluki dengan Janki Dusat12.
