Setelah kematian Plato, Aristoteles meninggalkan Athena. Aristoteles diundang ke Pella oleh Philip dari Makedonia untuk mendidik putranya, Alexander, yang saat itu berusia tiga belas tahun. Periode ini dilaksanakan di istana Makedonia, sebagai upaya untuk memberi pengaruh moral pada pangeran muda, yang kemudian memainkan peran begitu menonjol di panggung politik dan menjadi Alexander Agung.
Karya-karya Aristoteles meliputi topik logika, fisika, metafisika, etika dan politik, serta estetika dan sastra. Beberapa yang tersohor adalah Puitika, Etika Nikomakea, Retorika, dan Metafisika.
*
Buku Seri Filsafat diterjemahkan dari karya termahsyur Frederick Charles Copleston, seorang pendeta Yesuit Inggris, yang sebelumnya diterbitkan dalam sembilan jilid antara tahun 1946 dan 1975. Sebagaimana dicatat oleh The Encyclopedia Britannica, karya ini adalah "teks dasar pengantar filsafat untuk ribuan siswa universitas, khususnya dalam edisi paperback AS-nya."
*
Buku ini berkisah tentang kehidupan dan pemikiran Aristoteles, seorang filsuf Yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander Agung. Ia menulis tentang berbagai subyek yang berbeda, termasuk fisika, metafisika, puisi, logika, retorika, politik, pemerintahan, etnis, biologi dan zoologi. Bersama dengan Socrates dan Plato, ia dianggap menjadi seorang di antara tiga orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat.