___
Daftar Hal Kesukaanku:
"Jarak kesukaanku: jauh
Tempat kesukaanku: bandara
Suasana kesukaanku: sepi
Bunyi kesukaanku: sunyi
Batas kesukaanku: langit
Kata-kata kesukaanku: puisi
Warna kesukaanku: matamu
Cara mencintaimu kesukaanku: membiarkanmu tidak mencintaiku."
___
“Aku sakit. Aku tak mampu membedakan burung dan buruh, jalang dan jalan, sampan dan sampah, cinta dan Kau.” (Kebohongan yang Membahagiakan)
___
“Puisi adalah kepalsuan yang indah, dan manusia menyukai kepalsuan” hingga bagaimana manusia melihat kotanya -pada saat sakit, “Saatnya kau pergi, meski aku akan kembali menemuimu di gang-gang sempit tempat anak kecil bermain bola plastik. Kau tak pernah sanggup lepas bahkan dari kemacetan di pusat kota dan aku mengikutimu dari belakang atau mana saja” (Saatnya Kau Pergi).
___
Galih Satrio Nugroho. Menulis puisi membantunya untuk tetap hidup sebagai manusia. Di antara keramaian dalam kepalanya, ada slot tersisa yang memungkinkan seseorang
masuk di sana. Bekerja seperti kebanyakan orang agar tetap hidup, mimpinya masih
bernaung di gerakan sosial, human development, dan puisi tentunya. Tidak sedang dapat ditemukan dimana-mana kecuali halaman buku ini.
___
Hanifah Iskhia Dilla. Sedang menempuh pendidikan di salah