Guantanamo Diary

· Noura Books
5,0
6 atsauksmes
E-grāmata
420
Lappuses

Par šo e-grāmatu

Mohamedou Ould Slahi tak pernah menyangka, bahkan tidak dalam mimpi terburuknya, bahwa sore itu ialah kali terakhir dia menjejakkan kaki sebagai manusia bebas. Dia datang ke markas kepolisian Mauritania dengan niat baik: memenuhi panggilan untuk dimintai keterangan. Namun, dia malah ditahan tanpa tuduhan yang jelas. Dia juga harus menjalani rangkaian interogasi, pemerasan informasi, dan penyiksaan. Dia dilarang shalat dan puasa, bahkan dipaksa melakukan hal-hal yang diharamkan ajaran Islam. Lama ibu Slahi mengira anaknya ditahan di Mauritania. Keluarga­nya mengirimkan pakaian dan makanan, bahkan memberi uang kepada penjaga penjara untuk perawatannya. Hingga suatu hari, adik Slahi mengetahui nama sang kakak ada dalam daftar tahanan di Guantánamo—sebuah penjara kebal hukum yang didirikan murni karena paranoia Amerika Serikat terhadap terorisme. Kini, sudah lebih dari empat belas tahun Slahi ditahan tanpa diadili. Bahkan ibunya pun meninggal dalam kesedihan menunggu pem­bebasannya. Buku ini disunting dari 466 halaman tulisan tangan Slahi yang dibuatnya dalam sel yang sampai saat ini masih dihuninya. Amerika Serikat menyensornya dengan ketat sebelum catatan tersebut berhasil diperjuangkan selama tujuh tahun untuk diterbitkan. Itu sebabnya akan dijumpai lebih dari 2.500 coretan stabilo hitam di dalam buku ini. Namun, bahkan sensor pun tak mampu menutupi kejernihan dan ketajaman penuturan Slahi.

Vērtējumi un atsauksmes

5,0
6 atsauksmes

Par autoru

Mohamedou Ould Slahi dilahirkan di sebuah kota kecil di Mauritania pada tahun 1970. Dia menerima beasiswa untuk meneruskan kuliah di Jerman dan bekerja di sana selama beberapa tahun sebagai insinyur. Dia kembali ke Mauritania pada tahun 2000. Tahun berikutnya, atas permintaan Amerika Serikat, dia ditahan oleh pihak berwenang Mauritania dan dikirimkan ke sebuah penjara di Yordania. Kemudian dia diterbangkan kembali, pertama ke Pangkalan Angkatan Udara Bagram di Afganistan, dan akhirnya, pada 5 Agustus 2002, ke penjara AS di Teluk Guantánamo, Kuba, tempat dia menjadi korban penyiksaan berat. Pada 2010, seorang hakim federal memerintahkan agar dirinya segera dibebaskan, tetapi pemerintah mengajukan banding terhadap putusan tersebut. Pemerintah AS tak pernah mendakwanya dengan sebuah kejahatan. Dia masih dipenjara di Guantánamo.

Larry Siems adalah seorang penulis serta aktivis hak asasi manusia, dan selama bertahun-tahun memimpin Program Freedom to Write di PEN American Center. Dia adalah penulis dan karya terbarunya adalah The Torture Report: What the Documents Say about America’s Post-9/11 Torture Program. Larry Siems tinggal di New York.

Novērtējiet šo e-grāmatu

Izsakiet savu viedokli!

Informācija lasīšanai

Viedtālruņi un planšetdatori
Instalējiet lietotni Google Play grāmatas Android ierīcēm un iPad planšetdatoriem/iPhone tālruņiem. Lietotne tiks automātiski sinhronizēta ar jūsu kontu un ļaus lasīt saturu tiešsaistē vai bezsaistē neatkarīgi no jūsu atrašanās vietas.
Klēpjdatori un galddatori
Varat klausīties pakalpojumā Google Play iegādātās audiogrāmatas, izmantojot datora tīmekļa pārlūkprogrammu.
E-lasītāji un citas ierīces
Lai lasītu grāmatas tādās elektroniskās tintes ierīcēs kā Kobo e-lasītāji, nepieciešams lejupielādēt failu un pārsūtīt to uz savu ierīci. Izpildiet palīdzības centrā sniegtos detalizētos norādījumus, lai pārsūtītu failus uz atbalstītiem e-lasītājiem.