Pada era di mana masyarakat sudah terkoneksi dengan internet, informasi memberi perngaruh kuat karena dapat menyebar dengan cepat dalam hitungan detik atau menit. Pemerintah, khususnya lembaga yang mengurusi masalah kebijakan luar negeri seharusnya mengambil manfaat dari keadaan ini karena mereka akan mampu memperluas agenda diplomasi digital yang ideal, pemerintah dapat memperluas pesan mereka termasuk agenda kebijakan luar negeri dan publik dapat memiliki saluran yang lebih cepat untuk terhubung dengan pemerintah. Bahkan hubungan antara warga negara dan negara saat ini dinegosiasikan dari kejauhan. Teknologi digital mengarah pada deteritorialisasi dan reteritorialisasi.
Buku Diplomasi Digital dan Kebijakan Luar Negeri Indonesia ditujukan kepada para pihak, baik pemerintah, anggota parlemen, mahasiswa, dan para pemerhati hubungan internasional. Melalui buku ini terlihat bahwa media sosial telah menjadi saluran komunikasi diplomatik dan telah mengubah praktik diplomasi dan karenanya mengubah perilaku komunitas internasional. Diplomasi digital telah melengkapi sarana kebijakan politik luar negeri yang bersifat tradisional dengan instrumen yang lebih inovatif dan diadaptasi sepenuhnya dengan memanfaatkan jaringan dan teknologi.