Setiap kelompok, setiap mazhab, pun punya kelebihan-kelebihannya sendiri, sebagaimana setiap kelompok, setiap mazhab, punya ruang yang bisa diisi mazhab lain untuk penyempurnaannya. Karena, pada akhirnya, mazhab bukanlah wahyu itu sendiri, tidak pula identik dengan Nabi (atau Imam-imam) yang ma‘shûm, melainkan penafsiran manusia atas sumber-sumber ilahi agama ini—yang tentu saja bisa salah. Orang lain boleh punya tafsir lain, dan masing-masing bisa sama-sama benar dan saling melengkapi, atau setidak-tidaknya bisa saling menyeimbangkan.”
“… saya berharap buku ini bisa memberikan sumbangan, sekecil apa pun, dalam wacana keragaman mazhab dalam Islam. Dan, lebih dari itu, buku ini bisa ikut menyumbang dalam cita-cita besar umat Islam untuk mencapai persatuan di antara berbagai mazhab, kelompok, dan aliran yang ada.”