Pedang itu terayun ke atas, berputar sangat kencang. Suaranya berdesing mengalahkan tiupan angin dari selatan. Putaran pedang itu makin kencang, membentuk payung yang bersinar menyilaukan dan sulit ditembus, tak terkecuali oleh serangan dua jagoan sakti yang menjaga sungai ini.
Ketika pedang diturunkan, muncullah seraut wajah jelita. Namun, meremehkannya adalah sebuah kesalahan besar. Di balik kecantikan dan perangainya yang lemah lembut, tersimpan tenaga luar biasa, yang mampu melumpuhkan lawan-lawannya dalam sekali jurus.
Ciang Hui Liang, murid pendekar tersohor Naga Laut dari Ci Liwung memulai petualangannya dengan sederet pertarungan hidup dan mati. Ketika petualangannya bersilang jalan dengan Jaka Wulung, akankah keduanya menjadi kawan? Ataukah justru lawan?Pedang itu terayun ke atas, berputar sangat kencang. Suaranya berdesing mengalahkan tiupan angin dari selatan. Putaran pedang itu makin kencang, membentuk payung yang bersinar menyilaukan dan sulit ditembus, tak terkecuali oleh serangan dua jagoan sakti yang menjaga sungai ini.
Ketika pedang diturunkan, muncullah seraut wajah jelita. Namun, meremehkannya adalah sebuah kesalahan besar. Di balik kecantikan dan perangainya yang lemah lembut, tersimpan tenaga luar biasa, yang mampu melumpuhkan lawan-lawannya dalam sekali jurus.
Ciang Hui Liang, murid pendekar tersohor Naga Laut dari Ci Liwung memulai petualangannya dengan sederet pertarungan hidup dan mati. Ketika petualangannya bersilang jalan dengan Jaka Wulung, akankah keduanya menjadi kawan? Ataukah justru lawan?ÿ[Mizan, Bentang, Kerajaan, Kesatria, Indonesia]
Skönlitteratur och litteratur