Berkatalah Rasul, Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan. (QS. Al-Furqan [25]: 30) Mungkin saat ini kita berada di masa di mana Al-Quran hanya disimpan di lemari-lemari secara rapat atau di atas rak yang tinggi; berdebu, dan tak tersentuh. Mari kita menjadi orang-orang yang tak dikeluhkan oleh Rasulullah saw. Mari kembali kepada Al-Quran, kembali bermesraan dengan Allah melalui Al-Quran, agar Dia Ar-Rahman melimpahkan rahmat dan karunia-Nya dari langit dan bumi. Mari kembali kepada Al-Quran agar kita mampu meneladani Rasulullah saw., dan para sahabat radhiyallahu anhum ajmain yang disebut oleh Allah sebagai khairu ummah (ummat terbaik). Mari kembali kepada Al-Quran; dengan membaca, menadaburi, menghafal, dan mengamalkannya. Mari kembali kepada Al-Quran agar kita tak lagi tersisih dan terhina, tetapi agar menjadi tinggi lagi mulia. Mari kembali kepada Al-Quran agar hidup menjadi berlimpah berkah, di perjalanannya maupun di akhirnya. Mari kembali kepada Al-Quran agar kita memantaskan diri untuk dicinta-Nya. Mari kembali kepada Al-Quran agar tumpah-ruah cinta-Nya kepada kita.