Jejak Pasir: Gejolak jiwa anak muda yang kembali mencari jati diri

Tramp Widodo

2023. g. apr. · Exotic

Par šo e-grāmatu

Wina tidak terlalu menyimak penjelasan Heru, ia justru termenung sambil kembali mengambil segenggam pasir, lalu perlahan ia taburkan pasir tersebut sedikit demi sedikit di atas tangan kirinya. Wina membolak-balik taburan pasir itu secara bergantian, tangan kanan menabur, tangan kiri menerima dan sebaliknya. Seperti memainkan jam pasir dalam botol kaca. Seandainya pasir adalah pengubah waktu, ia ingin sekali menjadi time traveler yang dapat menjelajahi waktu. Ia pandangi lekat-lekat hamburan pasir yang terbang tertiup angin di sela-sela jarinya.

“Dalam bayang langit temaram menyambut bintang

Di saat pasir-pasir waktu mulai berjatuhan

Kami berjalan menembus mendung berdampingan,

Menyemai pasir di ladang ilalang”

“L'errance Continue,

Pourvu que ce recit puisse nous aider a decouvrir l'essentiel...”

“Petualangan berlanjut,

Semoga cerita ini dapat membantu kita untuk menemukan esensi hidup”

Valerie, traveler wanita asal Perancis yang memutuskan menjadi warga negara Indonesia, tinggal di Bandung.

Par autoru

Trampil Widodo lahir di Solo, 1974. Di tahun 1994 memulai pendidikan perguruan tingginya pada Jurusan Food & Beverage Management (DIII) dan di tahun 2006 pada jurusan Hotel Administration (DIV) di tempat yang sama, Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Tahun 2000, sempat melanjutkan pendidikan yang tidak diselesaikannya di Ekstension Fikom Universitas Pajajaran Bandung. 

Sempat pula bekerja di kapal pesiar Awani Dream 2 dan Holland America Line. Novel Jejak Pasir merupakan novel keduanya setelah Jejak Laut.

Saat ini penulis tinggal di Bandung dan dapat dihubungi melalui email atau facebook di [e-mail].