To…long…balikin gue….
Ketakutan yang kurasakan meroket sejurus dengan rasa penasaranku. Meski gemetaran, terus kucari suara serak itu. Saat kubalikkan badanku, mataku menangkapnya…! Sosok itu terus mendekat ke arahku, penampilannya mengerikan. Tubuhku hanya bisa membeku, ingin laripun tak sanggup, tak kuasa menahan takut. Peluhku jatuh satu-satu dari pelipis, disela-sela darah yang mengaliri wajahnya, sosok itu terus merintih berupaya menggapaiku.
[Mizan, Bentang Pustaka, Belia, Novel, Horror, DarkLit, Indonesia]
Gadis kelahiran Magelang ini biasa dipanggil Mia oleh keluarganya dan Lamia oleh teman-temannya. Banyak yang mempertanyakan arti nama Lamia yang tidak lazim. Bahkan, beberapa orang mengaitkan nama tersebut dengan salah satu iblis pemakan anak-anak dalam Mitologi Yunani. Namun, Lamia yang ini bukanlah salah satu lakon dalam mitologi Yunani. Ia hanya gadis biasa-biasa saja yang hobi menulis semenjak mengenal huruf abjad dan baru mampu membaca ketika akan memasuki bangku sekolah dasar.
Penggemar musik pengamen bus antarkota ini menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu Komunikasi UGM. Kesibukannya selain menulis saat ini, menanti pasangan hidup, menjaga warnet di hari libur, dan sesekali bolos kelas untuk meliput aksi mahasiswa di gedung rektorat atau Bunderan UGM.
Dering Kematian merupakan novel pertamanya. Cerita fantasi ini terinspirasi oleh mimpi yang hadir pada Sabtu Malam (11/02/2012) yang langsung ditulis keesokan paginya dan baru selesai satu tahun berikutnya.
Lamia dapat dihubungi melalui Facebook serta Twitter: @LamiaPutriD. Atau bisa mampir ke blog mountain-pirates.blogspot.com.