MENJAGA RIMBA TERAKHIR: Kisah Masyarakat Lokal, Indigenous People, Berjibaku Menjaga Hutan

· KKI Warsi
4.8
리뷰 11개
eBook
581
페이지

eBook 정보


Penulis: Mardiyah Chamim

Kata Pengantar: Prof. Emil Salim

Warga yang tinggal di pinggiran hutan telah lama menjadi penonton eksploitasi hutan. Mereka memendam kepedihan menonton kayu-kayu dibawa keluar dari hutan. Alat-alat berat keluar masuk hutan. Chainsaw bergemuruh. 

Bersama KKI Warsi, warga menapak jalan meraih akses pengelolaan  Hutan tak cuma kumpulan kayu. Hutan kembali tersambung dengan masyarkat. Rasa memiliki tumbuh. Pohon-pohon merapat. Rotan, lebah, durian, petai, manggis, bunga-bunga, memberi daya hidup pada masyarakat. 

Buku "Menjaga Rimba Terakhir" adalah kisah perjalanan Mardiyah Chamim, jurnalis yang berkeliling dari hutan ke hutan, di Jambi dan Sumatera Barat. Buku ini berkisah tentang bagaimana warga berjibaku melawan arus deforestasi, juga menahan laju investasi tambang dan perkebunan yang masif. 

Perjuangan yang tak mudah. Ada Uni El yang menghadang ekskavator masuk hutan, ada Anduang Kartini yang menolak dana investasi penambang. Juga ada warga yang kukuh menjaga permukaan air gambut demi mencegah kebakaran hutan. Mereka tak mempan dilobi pengusaha, yang ingin air gambut dikuras demi kepentingan perkebunan sawit ribuan hektare.

Buku ini juga menampilkan jalan bergelombang yang dihadapi Suku Orang Rimba, di Jambi. Hutan pekat, ruang hidup mereka, tergerus. Ketika melangun, berkabung karena ada keluarga yang meninggal, Orang Rimba meninggalkan rombong sesudungan (tenda bivak, tempat tinggal). Mereka berjalan menyusuri hutan, berbulan-bulan untuk menyembuhkan duka. Berbulan kemudian, ketika kembali ke hutan tempat sesudungan, celaka, hutan telah gundul. Gajah kuning, buldozer, merobohkan pohon-pohon. 

Buku ini adalah ajakan bagi semua, untuk bersama masyarakat lokal menjaga rimba terakhir. Buku ini juga menjadi kian penting dibaca di tengah pandemi Covid-19. Pandemi ini membuktikan bahwa ekosistem yang seimbang adalah kunci menahan laju mutasi virus-virus mematikan. Menjaga ekosistem, menjaga rimba, tak lagi sekadar agenda yang bagus (nice to have), tetapi sebuah keharusan (must have) survival umat manusia. 

Seperti seloka Orang Rimba:

"Piado rimbo, piado bungo

Piado bungo, piado dewo."

Tak ada hutan, tak ada bunga-bunga.Tak ada bunga, tak ada dewa yang membawa berkah bagi kehidupan.


(dilengkapi foto-foto luar biasa karya Riza Marlon, Alain Compost, Ulet Ifansasti, Aulia Erlangga, Rahmat Hidayat, dll)

****

.

평가 및 리뷰

4.8
리뷰 11개

저자 정보

Mardiyah Chamim is a journalist more than 20 years experience. Journalistic captured her path way since she was in college, Faculty of Biology - University of Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia.

Shen then started her career as a journalist briefly in Warta Ekonomi and Panji Masyarakat. After reform wave came to Indonesia, 1988, she joined Tempo Weekly Magazine and stayed with Tempo for two decades. She was developing and running Tempo Institute, a center for excellence journalism, as Director from 2009-2019.

Passionate about environment, science, health, women empowerment & gender justice issues. After took early retirement from Tempo, April 2019, she started her own journey. She built a web blog PuanIndonesia.com which is a mozaic of passion, laugh, love, tears and resilience spirit of Indonesia women stories.

She also wrote two books: History of Our Kampong - Aceh Tsunami Hot Zone Stories; Giant Pack of Lies - Revealing the Dirty Tricks of Tobacco Industry through Their Own Document.

이 eBook 평가

의견을 알려주세요.

읽기 정보

스마트폰 및 태블릿
AndroidiPad/iPhoneGoogle Play 북 앱을 설치하세요. 계정과 자동으로 동기화되어 어디서나 온라인 또는 오프라인으로 책을 읽을 수 있습니다.
노트북 및 컴퓨터
컴퓨터의 웹브라우저를 사용하여 Google Play에서 구매한 오디오북을 들을 수 있습니다.
eReader 및 기타 기기
Kobo eReader 등의 eBook 리더기에서 읽으려면 파일을 다운로드하여 기기로 전송해야 합니다. 지원되는 eBook 리더기로 파일을 전송하려면 고객센터에서 자세한 안내를 따르세요.