Sungguh, bait di atas itu tidak saja merupakan simbol bagi Cinta Ilahiat yang sedang membara, tapi lebih dari itu, juga menunjuk kepada keberanian yang luar biasa dalam menyeberangi medan kehidupan yang seringkali dihantam oleh badai dan berbagai malapetaka lainnya, ditikam oleh penindasan, dan berbagai kelaliman lainnya.
Itulah efek terpuji dari kesadaran, ketulusan, dan keberanian menenggak anggur rohani. Siapa pun aku, engkau, dia, dan mereka: jika telah menenggak anggur rohani itu, pastilah akan menjadi kekasih Tuhan yang tidak akan pernah letih membagi-bagikan kebenaran dan keindahan, menjajakan makrifat, cinta, dan kasih sayang.
Ini adalah salah satu karya besar Maulana Rumi.