Menapak Ruang Jelajah Pemberdayaan PNPM Manggarai Timur

Fransiskus Pantur, S.Fil · Ferdinandus Sehadung, S.Sos

dek, 2012 · Absolute Media

Bu e-kitob haqida

Pers dekade Orde Baru memiliki riwayat yang kelabu. Fungsi kontrol media massa dikrangkeng. Ruang geraknya dibatasi. Hanya bersifat norma􀆟 f saja. Tidak bisa lebih. Media yang nekat bodoh berseberangan dengan pemerintah siap-siap dicekok. Yang menuru􀆟 salera penguasa atau berperan jinak- jinak mesra pas􀆟 langgeng. Ins􀆟 tusi penerangan yang konon katanya sebagai mitra justru lebih berperan sebagai satpam bagi wartawan. Dan, Undang-Undang No. 21 Tahun 1982,1 sekali lagi hanyalah tatakrama berbalut kepen􀆟 ngan penguasa itu sendiri.

Sedangkan Orde Reformasi adalah proklamasi bagi dunia pers dan wartawan. Hal itu dibuk􀆟 kan dengan dicetuskannya Undang-Undang No. 40 Tahun 1999 yang berisi jaminan kebebasan pers yang profesional. Media masa pun tumbuh bak cendawan di musim hujan. Meski ujung-ujungnya banyak yang kolaps, terkulai tak berbekas. Ma􀆟 suri tanpa nama.

Muallif haqida

Fransiskus Pantur, S.Fil, Lahir di Colol Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, 22 Juli 1968. Pendidikan akhirnya Sarjana Filsafat pada Sekolah Tinggi Filsafat Katolik (STFK) Ledalaero Maumere Flores (1991-1995). Berkat jasa STFK Ledalero, Frans, demikian panggilannya menjalankan Overseas Traning Program ( OTP) di Filipina Selatan (1995-1997), Sekembalinya dari Filipina melanjutkan studi Theologi Pada STFK Ledalero (1997-1999).

Lahir di Kampung Mondo –Desa Bangka Kantar –Kecamatan Borong. Tamat SMP Khatolik Imamaculata Ruteng Kabupaten Manggarai tahun 1991. SMA Katolik Se􀆟 a Bhak􀆟 Ruteng (1993). Selanjutnya Ferdy, demikian sapaan akrabnya, memperoleh Sarjana Antropologi pada Universitas Udayana Denpasar Bali (2003). Memiliki bakat menulis dan bekerja pada Harian Umum Fajar Bali (2002-2003), Harian Umum Surya Flores Ruteng (2005- 2006).